Nurarihyon no Mago Jilid 1 Cerita 2 B 1

BAB 1

"Zen-sama, yang Oboro-guruma dari rumah utama telah tiba." (TLN: Oboro-guruma adalah youkai dalam bentuk kereta)

Kata seorang anggota klan dari sisi lain pintu kertas.

"Aku akan ke sana segera."

Usai meletakkan buku bergaris tampak kuno, di mana dia telah menuliskan pengetahuannya tentang herbal, dikembalikan ke rak, Zen meninggalkan ruangan dan menuju lobi.

Rumah telah direnovasi sebelumnya, koridor dan pilar semuanya baru.

Tempat ini benar-benar dihancurkan oleh api sebelumnya, tetapi dibangun kembali dengan bantuan dari Rumah Utama.

Zen, mengenakan yukata dan haori di luar, tiba di halaman. Oboro-guruma, yang diizinkan rumah utama untuk dipinjam, kereta banteng dengan wajah besar, sudah menunggu.

Saat ia akan memasuki kereta, sang sekretaris berlari keluar terburu-buru dari dalam rumah.

"Tuan, Anda akan pergi kemana pada pagi hari ini? Berlarian seperti ini buruk bagi kesehatan Anda!"

Youkai kepala kodok mengenakan yukata berwarna gelap, dan seperti Zen, mengenakan haori dihiasi dengan lambang bulu. Dia adalah sekretaris baru dipekerjakan setelah rumah itu dibakar. Dia bisa menjalankan tugas secara efektif dan baik, satu-satunya titik lemahnya adalah bahwa ia terlalu banyak mengomel.

"Aku akan ke gunung. Bukankah aku mengatakan ini sebelumnya?"

Zen berbalik dan menjawab kasar.

"Gunung? Aku tidak mendengar tentang itu sama sekali!"

"Lalu aku bilang sekarang. Aku akan ke gunung."

"Tidak, kesehatan Tuan tidak baik, benar-benar tidak! Turunlah dan beristirahatlah di tempat tidur!"

Dia benar-benar berisik. Mau tak mau Zen mengingatkan Karasu Tengu setiap kali ia bicara kepada sekretaris ini. Pria tua itu berisik juga.

"Pada dasarnya tubuhku sudah buru, selalu sudah seperti itu."

"Itulah sebabnya Anda harus beristirahat dengan baik!"

"Aku harus pergi hari ini. Apakah aku tidak memberitahumu sebelumnya aku harus pergi ke gunung beberapa kali dalam setahun?"

Setelah Zen mengatakan ini, dia hanya masuk Oboro-guruma tanpa menunggu jawaban dari pihak lain.

"Jangan pergi, Zen-sama!"

"Hei—ayo pergi."

Kata Zen pada Oboro-guruma, mengabaikan teriakan dari sekretaris di luar.

Dari awal sampai sekarang, ia telah diangkut oleh Oboro-guruma ke gunung sampai tak terhitung jumlahnya. Oboro-guruma akan tahu arahnya tanpa diberi petunjuk eksplisit. Adapun sekretaris, dia masih memanggil nama Zen di luar.

Setelah merasakan Oboro-guruma mengambang dari tanah, Zen memejamkan mata.

Post a Comment

0 Comments