Reunion v2 Prolog

Prolog

"Aku menolak"

Balasan Zesca Aldebaran tajam sekali.

"Sayangnya, aku sangat sibuk. Karena itu, Tooi. Aku tidak punya waktu luang untuk menemanimu pada tindakan kepuasan dirimu yang disebut membangun kembali kontrak"

Di sebuah rumah ala Barat lama yang terisolasi dari luar kota.

Aldebaran Company membeli rumah yang awalnya digunakan oleh bangswan dan diperbaiki untuk digunakan sebagai pangkal perdagangan.

Kelompok ini berhasil masuk ke ruang tamu tapi, ruangannya terlalu berbahaya untuk disebut ruang penerimaan dan ditutupi dalam suasana muram.

Senjata yang tak terhitung jumlahnya seperti pedang, tombak, perisai dan armor berbaris di dinding. Dan masing-masingnya adalah permata yang dapat dianggap sebagai barang berkelas dengan sekali pandang.

Di dalam ruangan, kursi mewah ditempatkan pada tempat yang selangkah lebih tinggi dari sekitarnya.

(Ini lebih seperti ruang penonton dari pada ruang tamu)

Itu adalah hal pertama Tooi pikirkan saat ia memasuki ruangan. Dan segera, ia menemukan bahwa ruangan ini adalah hobinya.

Ada seorang wanita duduk di belakang ruangan dengan kearoganan seorang permaisuri.

Dia cantik dengan fitur wajah yang bermartabat. Dia memiliki rambut merah membakar, dan mata yang tajam. Sebuah armor hitam menutupi seluruh tubuhnya akan tetapi, di sisi lain, tingkat eksposurnya tinggi sehingga, mengeluarkan pesona yang tak terlukiskan dan tidak seimbang.

Sementara melipat kakinya, dia meletakkan tangannya di siku kursi dan menatap kelompok ini dengan tatapan dingin.

Dewi [Permaisuri Senjata], Zesca Aldebaran.

Salah satu Arwah peringkat tinggi yang hanya 21 ada di dunia ini, seseorang yang mengalahkan [Raja Iblis] dengan Tooi sebagai rekannya dan sebagai [12 Dewi(Nebulosa)] -----

Saat ini, [Aldebaran Company] adalah toko senjata utama aktif dengan wilayah Kekaisaran Arludea Utara sebagai pusatnya. "Oh tidak begitu jauh. Ini adalah reuni lama kita tunggu, lho"

Tooi dengan ringan mengangkat bahunya.

Alua Schut, yang datang bersamanya ke rumah ini, berdiri di sampingnya. Tidak seperti Tooi yang bertindak riang, dia menyusut pada intimidasi udara yang dikeluarkan oleh sang Dewi.

"Yah, aku senang kamu kelihatan senang. Toko senjata ini tampaknya penggarukan dalam banyak uang. Kukira Zesca memiliki bakat yang tak terduga dalam bisnis"

Zesca mendesah kecil dalam menanggapi Tooi yang mengucapkan itu sementara bersiul.

".........Kamu tidak pernah berubah. Ini seperti ada yang menahan, atau seperti kamu benar-benar di kecepatanmu sendiri. Apa kamu hidup dengan sikap riang di duniamu?"

"Nenek(Abuela) mengucapkan, [Ketika di Roma, lakukan seperti orang Roma], tidak peduli dunia aku berada, itu tidak mengubah fakta bahwa aku adalah aku jadi, aku akan menjalani hidupku sesuai dengan bagaimana yang kusuka"

"Abuela ya..........Fuun. sudah lama sejak aku mendengar pola bicara yang aneh itu"

Zesca letih tapi mulutnya agak mengendur karena nostalgia.

Tapi, dia segera menyingkirkan senyumnya dan memandang mereka dengan tatapan tegas.

"Apapun itu, aku tidak memiliki niat untuk membangun kembali kontrak kita dan aku tidak tertarik tentang tindakan Dewi lainnya di bagian lain negara. Aku punya sesuatu yang harus kulakukan sekarang "

"Dan itu.................menjual senjata ke pemberontak?"

Setelah mempertahankan diamnya sampai sekarang, Alua melompat ke situasi. Suaranya sangat gemetar tapi, itu penuh dengan tekad yang kuat.

"Zesca-sa.............kamu tahu pada siapa kamu menjual senjata-senjata itu? Apa kamu tahu berapa banyak kerusakan militer Kekaisaran derita karena kamu menjual senjata-senjata itu.........."

"Aku tidak peduli"

Keberatan lakukan atau mati dari gadis muda, itu dipotong oleh Zesca.

"Situasi dan kemakmuran Kekaisaran bukanlah masalahku. [Kekuatan untuk orang-orang yang menginginkannya]. Itu adalah ideal tokoku dan kebanggaanku saat ini. Aku telah tak melakukan apa-apa selain memberikan senjataku untuk prajurit yang ketagihan pada kekuatan"

"............ Kalau pemberontak menaikkan kekuatan, pemberontakan besar mungkin terjadi sebagaimana hal itu terjadi dengan [Ifnates]...............Apa kamu bilang bahwa itu harus terjadi?"

"Sebaliknya, itulah yang aku mau"

Zesca tersenyum arogan.

"Medan perang adalah satu-satunya tempat di mana senjata menunjukkan nilai sejati mereka. Pedang dan palu yang berayun ke bawah, tombak dan tombak menusuk, panah beterbangan, perisai dan armor berderit............beradu kebanggaan dan tekad. Senjata-senjata yang kubuat mungkin akan menunjukkan sinar terbesarnya dalam memusnahkan karena perang, di mana prajurit mampu memamerkan jiwa mereka"

Alua berdiri masih terdiam seolah-olah dia tertelan oleh pidato keberanian itu.

Keuntungan dari sering terjadinya perang adalah bisnis untuk pedagang senjata.

Kata-kata Zesca adalah pertimbangan alami oleh posisinya sebagai kepala toko senjata akan tetapi, mengesampingkan itu, Tooi berpikir bahwa kata-kata itu sangat banyak seperti apa yang akan dia ucapkan.

Dia mencintai senjata, menghormati pengguna senjata dan memberikan pujian utama untuk pemenang setelah pertempuran kematian.

Itu kata-kata yang cocok untuk ksatria wanita berwibawa - Zesca Aldebaran yang berlari di medan perang dengan senjata yang tak terhitung jumlahnya dia ciptakan dirinya sendiri.

"Setiap pertanyaan lanjutan akan sia-sia. Pulanglah"

Zesca mengucapkan itu dengan sikap didekati.

Tooi memejamkan mata selama beberapa detik untuk berpikir tapi,

"Aku paham. Aku akan pulang untuk hari ini "

Dia dengan tenang kembali.

"Aku akan kembali lagi"

"Itu tidak berguna tidak peduli berapa kali kamu datang. Tooi.............aku tidak akan pernah memaafkanmu"

Nada Zesca adalah rendah dan matanya menyala dengan diam juga marah.

"Aku tidak akan membiarkanmu mengucapkan itu yang sudah kamu lupakan, Tooi.....! Kalimat yang kamu ucapkan pada waktu itu......!"

"........................."

Di sisi lain, saat sedang kewalahan oleh kemarahannya yang meningkat............"Itu adalah pertanda kalimat yang benar-benar gila", Tooi tanpa sadar bisa tinggal diam.

Tooi Cross dan Zesca Aldebaran.

Reuni tuan dan pelayan yang pernah ditempa kontrak ditutup tirai dengan petunjuk penting yang akan membantu dia untuk mengatasi antagonisme itu darinya.

Kerinduan [12 Dewi(Nebulosa)] selanjutnya setelah Ryura Vega, apa alasan mengapa Tooi harus bertemu Zesca?

Agar dapat menjelaskan rincian tersebut, cerita ini perlu kembali ke peristiwa yang terjadi di ibukota Kekaisaran 1 bulan yang lalu.

Post a Comment

0 Comments