Ore ga Heroine v1 Prolog 0-3

Prolog 0-3: Harissa Hope

Pasukan Ekspedisi Anti-Maharaja Iblis Ketujuh telah gagal, sama seperti yang lainnya sebelumnya. Pasukan, anak panah, sihir... tiada yang bisa memecahkan penghalang yang mengelilingi pulau Maharaja Iblis, dan iblis-iblis yang dia panggil merobek-robek pasukan.

Pasukan Maharaja Iblis muncul di seantero negeri, menyebabkan kekacauan di mana pun mereka pergi. Kerajaan tidak lagi memiliki kekuatan yang tersisa untuk menentangnya. Itulah sebabnya semua orang berharap untuk kembalinya sang pahlawan legenda.

"B-B-B-B-Baiklah, sekarang saya akan m-m-m-mulailah pemanggilan lintas dunia!" Suara Harissa bergetar hebat saat dia berdiri di sana, mengenakan jubah penyihir. Raja dan menteri utamanya berdiri di depannya, dan di sampingnya berdiri penasihat lainnya dan pemimpin militer. Dia diharapkan bisa melakukan kemahiran sihir abad ini di depan mereka semua. Itu adalah ritual legendaris yang diturunkan dalam keluarga kerajaan yang akan memanggil seorang pahlawan dari dunia lain.

A... A... Aku harus berhasil! Harissa mencengkeram tongkatnya dengan kedua tangannya, dan energi magis hijau mengalir dari ujungnya ke lingkaran pemanggil. Jika dia menuangkan sihir yang cukup ke dalam lingkaran sehingga menjadi kritis, seorang pahlawan akan muncul dari dunia lain untuk mengalahkan Maharaja Iblis. Setidaknya, secara teori. Jika legenda keluarga kerajaan itu benar.

Aw... Aku mulai berpikir aku tidak bisa melakukan ini. Ada alasan mengapa Harissa harus membuat pemanggilan ini berhasil, apa pun itu, tapi saat melihat lingkaran pemanggilan yang tidak berubah, dia mulai merasa gugup.

Tapi dia tidak bisa berhenti menuangkan energi. Tiba-tiba, saat dia berdoa, lingkaran tersebut mulai bersinar.

Energi magis berubah dari warna hijau yang berkedip-kedip menjadi cahaya yang menyilaukan, yang menyebar melalui ruang takhta kerajaan.

"Apa yang terjadi?!"

"Apa yang kau lakukan, Harissa Hope?!"

"Saya... saya hanya melakukan apa yang Anda katakan kepada saya!" Selama sekitar setengah menit, ruangan itu dipenuhi isak tangis dan teriakan marah.

Cahaya yang datang dari lingkaran itu tiba-tiba berhenti, dan di tengahnya ada seorang anak lelaki yang tak pernah berada di sana beberapa saat yang lalu.

Itulah satu-satunya perubahan— sekarang ada seorang anak lelaki di tengah lingkaran.

"Hah? Apa? Dimana aku?" Dia melihat sekeliling dengan bingung.

Pakaiannya aneh sehingga kau tidak menemukan tempat di benua ini.

Semua pria penting mulai menuangkan pandangan dan keraguan yang mencurigakan.

"Orang asing?"

"Bocah?"

"Pernahkah kau melihatnya sebelumnya?"

"Dunia lain?"

"Apa dia dipanggil?"

"Berhasil?"

Pikiran mereka semua menjadi satu jawaban.

"Seorang pahlawan?"

"Seorang pahlawan!"

Harissa, orang yang memanggilnya, melompat maju sebelum orang lain bisa melakukannya.

Dia berlari dan memeluk anak lelaki itu, yang masih berdiri di sana dalam kebingungan

Ada air mata kegirangan di matanya, dan dia menatapnya dengan takjub dan kagum. Dia adalah anak lelaki biasa, tapi baginya, dia adalah pria paling tampan yang pernah dia lihat.

"Hah? Kenapa kau menangis?"

"Pahlawan! Siapa namamu?" Dia memotongnya sebelum dia bisa menyelesaikannya. Dia sudah terdengar seperti seorang gadis yang memimpikan seorang pangeran dengan seekor kuda putih.

Dia menjawab terbata-bata, tampak sedikit terbebani.

"Namaku Rekka Namidare, tapi... dimana aku?"

Post a Comment

0 Comments