Arifureta After 6

PERTEMUAN ORANG-ORANG YANG KEMBALI

Di dalam restoran yang diterangi oleh cahaya oranye yang hangat, meski suasananya bukan dari restoran kelas atas, suasana ini dipenuhi oleh suasana yang apik dan menenangkan.

Restoran yang terkenal itu akan hampir terisi penuh dalam liburan saat malam hari tiba pun tidak ada tamu hari ini, itu benar-benar kosong.

"Yuuka, sebentar lagi, kan? Nana-chan dan Taeko-chan juga, sudah berhenti saja."

"Begitukah? Lalu mari kita berhenti di sini."

Salah seorang yang kembali, Sonobe Yuuka mengatakan itu dan melepaskan celemeknya. Mengikuti dia, Miyasaki Nana dan Sugawara Taeko juga menarik napas sambil melepaskan celemek mereka.

Orang yang berbicara dengan Yuuka adalah pemilik restoran ini, pada saat bersamaan dia juga ayah dari Yuuka, Sonobe Hiroshi. Ibu Sonobe Yuuri juga berdiri di sampingnya. Ya, restoran ini adalah restoran ala Barat yang dikelola keluarga Sonobe.

Dan kemudian, Hiroshi membuat putrinya dan kedua temannya yang membantu berhenti pada pukul lima malam ini yang semula akan sibuk untuk restoran, karena restoran ini akan menjadi tempat berkumpulnya peringatan setahun kembalinya Hajime dan yang lain. Yuuka dan kedua temannya hanya membantu sampai waktu yang ditetapkan.

Ada sekitar lima belas menit lagi sampai waktu yang diatur. 'Seseorang pasti segera datang', pada saat itulah Yuuka mulai berpikir begitu, sampai pintu restoran dibuka dengan waktu yang tepat.

"Yo. Bagaimana pun, aku yang pertama di sini?"

Orang yang mengatakan itu saat masuk ke dalam adalah Tamai Atsushi. Di belakangnya Aikawa Noboru dan Nimura Akiro juga masuk saat memberikan salam serupa.

"Benar. Bagi kalian bertiga sampai lima belas menit lebih awal, betapa mengagumkannya."

"Haha, perutku kosong karena bermain sejak siang hari. Bisakah kau memberiku camilan atau apa dulu?"

"Begini ya, pesta akan segera dimulai, jadi mohon bersabarlah."

Ternyata Atsushi dan lainnya kelaparan. Sepertinya mereka sedang bermain dari siang hari sampai saat ini. Mendengar apa yang Yuuka katakan, mereka menggerutu "Eee~" sambil duduk di kursi yang dipesan.

Kemudian,

"Permisi...kurasa akulah yang pertama datang di sini."

"Uoo!? Apa!"

"E-Endo! Jadi kau sudah di sini!?"

"Eh, bohong. Sejak kapan kau di sini?"

"Meskipun aku tidak mendengar bel berdenting!"

Sebenarnya, sepertinya orang yang datang lebih dulu adalah orang yang bayangannya begitu tipis bahkan rasul dewa mengabaikannya— Endo Kousuke. Kousuke menanggapi, "Biasanya aku masuk, memberi salam normal, dan biasanya duduk, itu saja, kau tahu?" Dengan pandangan yang jauh, mendengar bahwa Yuuka dan yang lainnya mengucapkan kata-kata maaf dan penghiburan dengan tatapan canggung.

Atsushi dan yang lainnya duduk sambil berbicara dengan Kousuke.

"Meski begitu kau benar-benar dini ya. Kau tidak bersama Nagayama dan yang lainnya hari ini?"

"Baru-baru ini aku sama sekali tidak bersama mereka. Sepertinya Juugo dan Kentaro akan bermain dengan kelompok Tsuji-san tapi......untukku, aku belajar."

Yuuka mengangguk dalam pengertian setelah mendengar jawaban Kousuke.

"Nah, kalau begitu, Endo-kun, kau ingin menjadi dokter, kan? Dan ketika kau lulus, kau akan pindah ke sisi lain bukan?"

"Orang-orang malang seperti Rana-san dan yang lainnya dari klan Hauria tidak dapat menggunakan sihir penyembuhan, jadi demi mereka, kau belajar teknik medis modern bukan? Meskipun sebenarnya bukan hubungan jarak jauh, tapi sebenarnya kau benar-benar sejauh itu."

Tepat seperti yang Nana katakan, Kousuke yang secara terbuka memiliki kekasih onee-san telinga kelinci di Tortus tengah belajar dengan susah payah mencari universitas kedokteran, untuk mempelajari teknik medis modern— yaitu teknik penyembuhan yang tidak menggunakan obat ajaib atau sihir penyembuhan, sehingga ia bisa menjadi kekuatan bagi klan Hauria bahkan untuk sedikit di masa depan. Selain itu, ia juga belajar berbagai hal secara ekstensif untuk memoles kemampuan pembunuhannya sendiri, seperti teknik bertarung tangan kosong atau kemampuan bertahan hidup, dan kemudian juga pengetahuan lain seperti teknik pertanian sampai teknik negosiasi, yang membuatnya sangat sibuk. Dia melakukan semua itu, demi kekasihnya tercinta.

Meskipun, selama satu tahun ini rasa karakternya sebagai manusia dengan bayangan tipis runtuh, dia terseret ke dalam ini dan itu berada di balik dunia, dikejar oleh orang-orang yang menyusahkan (beberapa orang di antara mereka adalah perempuan)......dalam sebuah perasaan, dia adalah orang yang benar-benar tenggelam di dunia di belakang layar lebih daripada siapa pun dari kelompok yang kembali, yang membuat orang itu berada di akhir hidupnya.

Melihat Kousuke yang menatap jauh, dengan tatapan hangat Yuuka dan yang lainnya berteriak kepada teman sekelas mereka yang melakukan yang terbaik siang dan malam. Sambil menyebut nama itu adalah bukti Kousuke yang disambut klan Hauria sebagai keluarga baru.

""""""Kousuke E Abyssgate-kun, lakukan yang terbaik.""""""

"Hentikan! Sudah kubilang kalian jangan menggunakan nama itu saat tidak ada klan Hauria di sampingku, kan?"

Rasa malu membuat Kousuke tiba-tiba menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan dia sujud di atas meja. Itu adalah nama yang diberikan oleh onee-san cantik, jadi sungguh mengherankan jika merasa malu karenanya. Meskipun dia adalah pria hebat yang mengenalkan dirinya dengan nama itu saat mendapatkan titik paling mematikan dalam perang besar legendaris dengan para rasul sebagai lawan.

"Oi oi, ada apa, Abyssgate-san. Apakah tubuhmu merasa tidak sehat, Abyssgate-san?"

"Bukannya Abyssgate terdengar keren, Abyssgate. Bukankah orang-orang klan Hauria sangat menyambutmu, Abyssgate."

Atsushi dan Yuuka menyeringai lebar sambil menusuk Kousuke dari kedua sisi. Kousuke memegangi kepalanya sambil memohon "Stooop, stop!", tapi

"Kousuke E Abyssgate, sudah tiba!"

"Fuh, jadi kau tidak bisa melihatku? Jelas. Aku yang bersembunyi dalam kegelapan tidak bisa tertangkap oleh siapa pun......"

"Nama Shippuu Kagetsume, mengukirnya di tubuh itu!"

TLN: Gale Shadow Claw

Saat Noboru mengatakan itu dengan semangat tinggi, Nana terus mengejarnya dengan semangat yang sama, lalu selanjutnya Akito pun berpose sambil meniru bagaimana Kousuke dulu lakukan. Titik kesehatan jantung Kousuke terjun ke zona merah. Taeko gemetar *puru puru* dengan sungguh-sungguh di pundak sambil mengalihkan tatapannya.

Tapi, pada saat itu, sebuah suara yang terdengar seakan bergoyang dari kondisi bencana Kousuke, penuh dengan simpati dari dasar hati si pembicara, suaranya terdengar nyaring.

"Kalian ini...... melakukan sesuatu seperti itu. Ada batas dalam bersikap jahat. Apa yang kalian lakukan pada Endo hah?"

"N-Nagumooo! Kawan karibku! Jadi akhirnya kau tiba!"

Melihat arah suaranya, setelah memasuki restoran tanpa disadari, kelompok Hajime telah mendekat sampai tepat di samping Kousuke dan yang lainnya. Kousuke berlari energik pada Hajime sambil setengah menangis. Lalu, dia bersembunyi di belakang Hajime sambil mengangkat suara serangan balasan pada Atsushi dan yang lainnya.

"Kalian–. bilang apa pun yang kalian suka seperti itu! Lihat saja, pada pria harem sejati ini! Dan kemudian mengingatnya, Nagumo sebelumnya! Caranya bagaimana klan Hauria memanggil orang ini! Tidakkah kalian tahu bahwa itu menaungi seseorang!? Tidak, aku tidak berbicara tentang bayangan alamiku di sini, tahu? Chuunib—"

*bechikon-* Sebuah retak bersuara, lalu Endo melakukan tiga putaran di udara. Seperti itu, ia terjatuh dari kedua kakinya.

"......Tadi, kenapa kau memukulku?"

"......Maaf. Aku ingin melakukan itu karena suatu alasan."

Ketika dengan tenangnya Endo bertanya dengan mata berkaca-kaca, Hajime menjawab dengan canggung sambil mengalihkan tatapannya. Keduanya telah saling menerima julukan dari Hauria dengan rasa syukur(?), Sama-sama menjadi korban saat julukan tersebut tersebar dengan megah di seluruh dunia, bersamaan dengan aktivitas mereka di dunia di balik layar dalam satu tahun ini, keduanya sebenarnya dalam hubungan yang cukup baik. Merasa simpati pada rasa sakit hati masing-masing dan juga kedekatan mereka dari keduanya memiliki kekasih seorang wanita dari klan Hauria juga menjadi alasan hubungan baik itu.

"Yuuka-san, terima kasih sudah meminjamkan restoranmu hari ini. Apakah ada sesuatu yang bisa kubantu, seperti memasak atau semacamnya?"

"Tidak apa-apa Shea-san. Sebagian besar sudah selesai denganku, Nana dan Tae, Otou-san dan Okaa-san juga dalam semangat tinggi."

Yuuka menggelengkan kepalanya pada tawaran Shea sambil tersenyum. Dan persis seperti kata Yuuka, Hiroshi yang melihat sosok Hajime meletakkan tangannya dan mendekati Hajime.

"Yaa, Hajime-kun. Selamat datang di restoranku. Aku sedang berpikir untuk mengundang kalian semua suatu hari nanti ke sini, lho."

"Banyak membantu hari ini. Membiarkan kita untuk memesan seluruh restoran......yang menyelamatkan kita beberapa masalah. Meski kita bisa melakukan pertemuan di tempat lain, kalau ada orang lain maka kita akan menjadi incaran keingintahuan."

"Tidak tidak, hal seperti ini bukanlah masalah.......kau adalah orang yang membawa kembali putri kami ke rumah. Hanya sesuatu seperti ini bahkan tidak cukup sebagai ucapan terima kasih. Yang paling yang bisa kulakukan hanya membiarkan kalian semua menikmati masakan kebanggaan keluarga kami sampai kalian kenyang, tapi aku telah memasukkan semua keahlianku ke dalam ini agar kau tahu. Bersenang-senanglah sesukamu."

"Ya, aku juga pernah mendengar dari Endo dan Tamai betapa lezatnya makanannya di sini, jadi aku akan menantikannya."

Melihat Hajime yang bertukar kata dengan sangat sopan dengan ayah Yuuka, Atsushi dan yang lainnya saling berbisik seperti "Seperti yang kuduga, mendengar Nagumo menggunakan bahasa sopan benar-benar merasa salah bukan", atau "Maou-sama juga telah melunak huh", atau "Yah, seperti yang diharapkan, tiba-tiba mengeluarkan pistol di Jepang adalah mustahil. Tentu dia akan melunak begitu", atau "Tidak, tidak, Sugawara. Kita masih belum tahu itu. kalau itu Nagumo, sesuatu seperti menyembunyikan bukti semudah membalikkan telapak tangannya? Kemungkinan dia sudah membunuh beberapa orang......".

"Treasure Trove" yang dipasang di jari manis kiri Hajime agak bersinar. Merasakan bahwa Hajime merasa ingin mengeluarkan sesuatu dari gudang senjata tak terbatas, Atsushi dan yang lainnya langsung duduk di kursi mereka dan meminum minuman mereka dengan suasana yang santai tanpa rasa malu. Tampaknya mereka telah dilatih untuk berurusan dengan Hajime.

"Meski begitu, istri Hajime-kun benar-benar cantik bukan?"

Dari belakang Hiroshi, Yuuri mendekat sambil menyeka tangannya dengan celemeknya, dia mengatakan hal seperti itu dan melanjutkan dengan sapaan "Selamat datang hari ini. Jangan ragu untuk bersantai di sini". Kemudian Yue dan yang lainnya memberinya salam sambil mengucapkan terima kasih karena telah meminjamkan restoran.

Yuuri menunjukkan senyuman ramah pada Yue dan yang lainnya, lalu dia mengangguk seolah dia telah memahami sesuatu sebelum kembali menatap Hajime, dan mengucapkan sebuah kalimat,

"Jadi, aku bertanya-tanya, kapan Hajime-kun juga akan membawa Yuuka sebagai istrimu?"

"Tu-, Okaa-san!? Apa yang kau katakan!?"

Kata-kata ibunya yang mendadak keluar menyebabkan Yuuka memuntahkan minumannya *bufu-* sementara dia mengangkat suaranya. Melihat ke arah itu, Atsushi dan kawan-kawan, Kaori, dan juga Shizuku terlihat tercengang dan mereka mengalihkan pandangan mereka pada Yuuri, dan kemudian kesadaran mereka beralih pada Yuuka.

Di sisi lain, Yuuri yang tiba-tiba menjatuhkan bom itu terkekeh sambil mengatakan hal seperti "Apakah itu salah aku bertanya-tanya? Okaa-san hanya berpikir, kalau itu Hajime-kun maka tidak akan ada masalah sama sekali~".

Ibu Yuuka terlihat relatif lembut dan tenang, tapi sepertinya dia tipe orang yang akan menjatuhkan bom tanpa disadari. Yuuka mengabaikan ibunya seperti itu dan kemudian dia beralih ke Hajime untuk mencari alasan......tapi ekspresinya sangat kaku setelah melihat wajah Kaori yang tersenyum lebar tepat di depan matanya.

"E-Err, Kaori-chan? Kau tahu, aku—"

"Tenang saja, tenang saja kau tahu, Yuuka-chan. Aku mengerti sekali. Lagi pula, bagaimana kalau kau duduk di belakang dulu? Karena kalau kau ingin berada di sisi Hajime-kun, maka akan ada berbagai hal yang ingin kau ketahui sebelumnya, jadi aku akan mengajarimu pelan-pelan."

"Tidak, tidak, tidak, aku akan menahan diri dari itu! Bukannya aku benar-benar perlu tahu itu!"

"Muu, dengan itu, apakah kau mengatakan bahwa sesuatu seperti masalah Hajime-kun itu sepele? Aku ingin tahu?"

"Merepotkan-. Aku sudah memikirkan ini sejak tadi, tapi kalau berhubungan dengan Nagumo-kun, Kaori-chan merepotkan-"

"Aku tidak akan tertipu meskipun kau mengatakan itu! Sekarang, Yuuka-chan, ayo kita bicara?"

Mengatakan itu, Kaori menyeret Yuuka yang melawan dengan tangannya yang mencengkeram bahu Yuuka dan dia membawanya ke kursi di belakang. Saat diseret, Yuuka mengirim tatapan yang meminta pertolongan pada Atsushi dan yang lainnya, tapi dengan sinkronisasi yang indah, semua orang mengalihkan pandangan. Yuuka putus asa!

"Haa, Hajime. Aku khawatir tentang Yuuka, itu sebabnya aku juga akan berada di kursi di belakang dulu."

"Yeah, aku akan menyerahkan Kaori padamu. Bantu Sonobe sebelum jiwanya terlepas dari mulutnya."

"Roger."

Bahkan setelah satu tahun berlalu sejak mereka kembali, kebiasaan Shizuku yang khawatir belum berubah. Meskipun, saat ini dia memiliki kekasih yang akan memberinya hadiah setelah dia khawatir, jadi sepertinya ini sama sekali bukan kesulitan baginya.

Seperti itu, sementara ribut-ribut terdengar dari belakang, teman sekelas kelompok yang kembali tersebut tiba satu demi satu.

Nagayama Juugo dan Nomura Kentarou, Tsuji Ayako, Yoshino Mao. Kentarou dan Rinzu memegang tangan. Keduanya berpacaran tepat setelah mereka kembali ke Bumi. Setelah itu, dengan Nakano Shinji dan Saitou Yoshiki sebagai yang pertama masuk daftar, hampir semua murid yang kembali berkumpul.

Orang-orang yang masih belum datang atas undangan hari ini adalah Ryutaro dan Suzu, dan Aiko. Semua orang tahu tentang Kouki berada di Tortus, jadi tidak perlu menunggunya. Apalagi, Aiko akan terlambat karena pekerjaannya dan dia telah membiarkan mereka tahu sebelumnya, jadi sebenarnya hanya tersisa Ryutaro dan Suzu.

"Sudah lewat waktu yang disepakati......"

Hajime melihat jam dan membisikkannya. Jam sudah pasti berganti menjadi sore pukul lima. Di atas meja, bukan hanya makanan Barat standar, juga ada camilan kecil seperti kentang goreng, karaage, pizza mini, dan minuman non-alkohol yang membanjiri meja.

Kaori tampak cemas bertanya-tanya apakah sesuatu terjadi dan mengeluarkan smartphone-nya. Dia sedang berpikir untuk mencoba menghubungi mereka. Tapi, Kaori tidak jadi menghubungi mereka.

"Ups, maaf! Kami terlambat!"

"Maaf! Ryu-kun tersentak kencang seperti orang idiot, butuh waktu sampai dia tenang!"

Seperti itu, Suzu dan Ryutaro bergegas masuk sambil meminta maaf. Hajime dan yang lainnya hendak mengatakan "Jangan pedulikan" , tapi secara refleks mereka menelan kata-kata mereka dengan lincah. Lalu, pandangan mereka terfokus pada satu tempat.

......Jemari mereka saling terkait, maksudnya, kedua tangan saling memegang tangan dalam memegang kekasih.

Keduanya memperhatikan tatapan setiap orang. Suzu mengangkat suaranya "ah" dan mencoba memisahkan tangan mereka dengan panik. Namun, karena sudah menjadi kekasih yang memegangi jemari mereka saling bertautan, tangan besar Ryutaro benar-benar membungkus tangan kecil Suzu, jadi jika tangan Ryutaro tidak melepaskannya maka tangan mereka tidak akan bisa memisahnya dengan mudah.

"Kalau dipikir-pikir, Suzu-chi, tadi, bukankah kau memanggil Sakagami dengan 'Ryu-kun'?"

"......Serius? Tidak, atau mungkin sebaiknya kukatakan, akhirnya. Kalau itu Sakagami dan Taniguchi lalu..."

Dengan tajamnya Nana tidak melewatkan apa yang Suzu katakan, bagaimana cara Suzu memanggil Ryutaro berubah (Setelah menerima pengakuan cinta tersebut, Suzu memanggil Ryutaro sebagai Ryu-kun karena dia ingin menunjukkan kasih sayangnya lebih jauh daripada sebelum pengakuan cinta). Mendengar apa yang Nana sebutkan, Atsushi membocorkan rasa frustrasinya karena telah terpukul kalah, tapi kemudian dia menunjukkan ekspresi yang setengah sangat terkejut dan setengah mengerti.

"Hee, kalian berdua, sejak kapan hubungan kalian begitu?"

Mulut Hajime meledak terbuka saat dia bertanya kepada mereka berdua. Setelah itu, Ryutaro, melihat situasi di mana hubungannya dengan Suzu segera terpapar oleh teman-teman sekelasnya, dia mulai merasa malu karena hal itu, tapi meski begitu,

"Satu jam sebelumnya!"

Mengatakan itu, dia membuat ibu jari dan tertawa sambil memberi tahu teman sekelasnya. Segera, wajah Suzu menjadi merah, sementara teman sekelasnya mengeluarkan suara "Oo~~!!" kagum. Tepat setelah itu, ucapan selamat seperti "Selamat!" dari gadis-gadis dan "Sakagamiii, untuk seorang otak otot sepertimu mendapatkan pacar......mati sana!" "Meledak saja!" "Aku juga mau kekasih! Seseorang, berpacaranlah denganku!" Suara iri dari anak laki-laki dikirim ke Ryutaro dan Suzu.

Omong-omong, suara yang meminta kekasih diabaikan dengan baik. Shinji diam-diam menangis setelah itu.

Hubungan Suzu dan Ryutaro yang baru berubah dirayakan oleh teman sekelasnya dengan Shizuku dan Kaori sebagai yang pertama dalam daftar. Seperti itu, setelah semua orang tiba, Hajime berdiri dan mengambil sebuah gelas ke tangannya. Teman sekelasnya, Yue dan yang lainnya juga, mereka semua membawa gelas ke tangan mereka.

"Sekarang, kita telah mengalami sesuatu yang bodoh seperti melakukan perjalanan ke dunia lain, tapi sekarang, kita bisa merayakan satu tahun kembalinya kita di tanah kelahiran kita seperti ini. Satu tahun yang kami habiskan di dunia lain, dan satu tahun setelah kami kembali ke rumah, hari-hari itu sangat ribut dan penuh masalah......tapi, hari-hari itu tidaklah buruk. Kupikir begitu dari lubuk hatiku."

Tatapan dan ekspresi lembut Hajime terlihat dalam, menyentuh perasaan semua teman sekelasnya, termasuk Yue dan lainnya dengan tenang, semuanya kemudian mengangguk dalam-dalam.

Ada juga orang yang tidak bisa pulang. Tapi, meski dengan fakta itu disertakan, semua orang pasti merasa, bahwa "itu tidaklah buruk".

"Ke depan dari sini, tidak jelas jalan apa yang akan ditempuh salah satu dari kita, tapi kalau kita yang tahu tentang arti 'bertempur', maka tidak akan ada masalah atau apalah. Bukankah begitu?"

Semua kembali mengangguk kuat. Untuk itu, Hajime juga mengangguk dalam.

"Itu sebabnya, kata-kata ini cukup untuk memanggang kami.......Untuk dua tahun yang telah kita lewati, dan pada kesulitan dari sini! Bersulang-!"

""""Bersu~~~~lang-!!!"""""

Seperti itulah pesta dimulai.

Mereka saling berbicara tentang kenangan mereka di dunia Tortus, mereka mengungkapkan perasaan mereka selama satu tahun ini sejak mereka kembali ke rumah, mereka mencemooh dengan keras pada pasangan yang sudah lama dan baru, mereka menggertak Kousuke, mereka membuat kegemparan tanpa makna, mereka makan dan minum banyak, mereka kehilangan pandangan atas Kousuke, mereka menjadi sangat berisik.

Di tengah, Aiko yang menyelesaikan pekerjaannya bergabung dengan mereka dan menggoda Hajime diam-diam, di sana Yue memikat dengan biasa saja dengan mode dewasanya, lalu Shea dan yang lainnya juga memadati Hajime dengan tak gentar dan membentuk ruang pink mereka yang biasa, melihat teman sekelasnya. Sekali lagi gempar, seperti sekarang, mereka merasakan kegembiraan hidup dari hati mereka, dan menunjukkan kegembiraan yang luar biasa di setahun peringatan kembalinya ini.

Tidak lama kemudian, pada saat pesta berlangsung penuh, tanpa perasaan tertentu ada suara yang mulai mengatakan keinginan mereka untuk pergi ke Tortus. Tentu saja, makna dari keinginan itu bukan untuk tinggal di sisi lain, hanya kata-kata sembrono yang ingin bertemu dengan teman dan kenalan mereka di Tortus.

Sementara mereka membicarakan kenangan mereka, mereka tumbuh ingin bertemu dengan Liliana dan maid di istana, rekan-rekan perang yang berjuang bersama mereka di pertempuran sengit, dan orang-orang yang mereka jalin kerja sama pada saat pemulihan.

Hajime menyeringai lebar kepada teman sekelas itu,

"Lalu, bagaimana kalau kita menemui mereka sebentar sekarang?"

Seperti itu, kalimat itu sebenarnya juga terdengar ringan.

Untuk membuka pintu gerbang yang melintasi dunia, sejumlah besar kekuatan sihir dibutuhkan. Ketika mereka kembali ke Bumi dari Tortus, mereka harus melakukan semua jenis proses untuk menangkap faktor sihir ibu pertiwi menjadi kristal dewa semu, lalu menuangkan kekuatan sihir kelompok curang secara penuh ke dalamnya, dan meski begitu dibutuhkan sebulan sampai pintu gerbang bisa dibuka.

Di Bumi di mana hampir tidak ada faktor sihir, untuk membuka gerbang yang melintasi dunia, dibutuhkan setidaknya lima bulan paling cepat bahkan dengan Hajime dan yang lainnya menebarkan semua kekuatan sihir di tubuh mereka.

Lima bulan setelah mereka kembali ke Bumi, mereka membuka gerbang sekali, dan kemudian setelah lima bulan lagi mereka membuka gerbang lagi. Jadi, berpikir biasanya perlu waktu tiga bulan lagi sebelum gerbang bisa dibuka.

"Oi, Nagumo. Kami tidak akan terkejut dengan apa yang kau lakukan setelah ini, kami tidak akan meragukan kau. Itu sebabnya ucapkan segera. Apa yang akan kau lakukan?"

Ryutaro bertanya dengan ekspresi yang merupakan perpaduan antara kesal dan kagum. Teman sekelasnya juga memusatkan perhatian pada Hajime, di tengah Hajime yang tiba-tiba mengangkat tangan kanannya dan mengaktifkan "Lightning Field", menyebabkan bunga api merah mengetuk pada dirinya.

"Lightning Field ini adalah sihir khas yang mengubah kekuatan sihir menjadi sambaran petir. Kekuatan sihir bisa diubah menjadi listrik......kalau begitu, bukankah kau berpikir sebaliknya juga mungkin?"

"Tunggu sebentar, Hajime-kun. Aku memiliki firasat buruk."

Pipi Aiko tersentak dari kata-kata Hajime. Lalu, dengan volume kecil dia mengatakan sesuatu seperti "Sebulan yang lalu, ada sebuah kota yang benar-benar padam. Listrik segera dipulihkan tapi......kalau aku ingat dengan benar, tampaknya ada pembangkit listrik tenaga nuklir di dekat kota itu", mendengar bahwa teman sekelasnya juga menyadari apa yang telah dilakukan Hajime dan pipi mereka tersentak hebat.

"Persis seperti yang kalian bayangkan. Aku mengubah listrik pembangkit tenaga nuklir menjadi tenaga sihir, hanya sebentar. Butuh sedikit tenaga kerja untuk menciptakan artefak eksklusif untuk membangun metode konversi ini, namun akhirnya aku berhasil mewujudkannya."

"'Berhasil', bukan itu! Ah, apa yang telah kau lakukan saat aku mengalihkan mataku padamu sebentar saja......"

Melihat tampilan penuh kemenangan Hajime yang menerima listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir, Aiko memegang kepalanya seolah mengalami sakit kepala, sementara yang lain menatap jauh.

Omong-omong, pemadaman listrik kota juga sesuatu yang tak terduga bagi Hajime, jadi dia telah memperbaikinya sehingga saat ini dia bisa melakukan konversi tenaga sihir tanpa mempengaruhi pasokan listrik kota.

Dengan melirik mereka yang tidak hadir, Hajime mengeluarkan "Crystal Key" dan "Compass" dari "Treasure Trove II", dia kemudian menusuk kunci tanpa ragu sedikit pun ke udara kosong dan membuka gerbang ke dunia lain dengan mudah.

"Apa, kalian tidak akan pergi?"

Meskipun dia bersalah karena sesuatu yang tidak masuk akal, tapi seperti yang diharapkan, Hajime bertindak seperti tidak ada yang salah. Teman sekelasnya berpikir "ah, yang benar saja" menyelinap melalui pintu gerbang sambil berteriak.

Tujuannya adalah aula resepsi yang terletak di sudut istana baru Kerajaan Hairihi.

Liliana dan beberapa orang lainnya membawa artefak yang akan memberi tahu mereka tentang Hajime dan yang lainnya membuka gerbang, jadi pasti kedatangan mereka diperhatikan.

Seperti yang diharapkan, suara langkah kaki beberapa orang langsung terdengar.

Lalu, di sisi lain pintu yang terbuka keras, ada sosok Liliana yang terengah-engah. Begitu Liliana melihat Hajime, *daa—* dia berlari.

Seperti itu, semua orang berpikir bahwa dia akan memeluk Hajime dengan ekspresi yang sangat tergerak seperti biasa tapi......

Di sana, sebuah kalimat tak terduga keluar dari mulut Liliana.

"Masalah besar–! Ini masalah yang sangat besar! —Kouki-san, sepertinya dia dipanggil ke dunia lain entah di mana!"

"Ha?"

Teman sekelas juga berkata "Ha?" seolah berempati dengan suara terdengar konyol dari Hajime. Itu wajar saja. Bahkan dengan Liliana berbicara tentang pemanggilan, tapi inilah dunia yang memanggil Kouki. Itu tidak bisa ditolong meski mereka memiringkan kepala mereka bertanya-tanya apa yang sedang dibicarakan Liliana.

Bagi mereka yang seperti itu,

"Itu benar! Tiba-tiba ada suara yang datang dari langit berkata "Aku menemukanmu, pahlawan-sama. Kumohon, tolong selamatkan dunia kesayanganku", lalu lingkaran sihir yang belum pernah kulihat sebelumnya menyebar di bawah Kouki-san— lalu dia lenyap! Itu terjadi sekitar seminggu yang lalu!"

Mendengar itu, situasi akhirnya berhasil menembus kepala teman sekelasnya.

Dengan kata lain, tampaknya di dunia ini dimana Kouki dipanggil sebagai pahlawan, Kouki kemudian dipanggil sebagai pahlawan ke dunia lain di suatu tempat......

"APA-APAAN ITUUUUUUUUUUUUU–"

Ryutaro yang menanti untuk bertemu Kouki adalah orang pertama yang meneriakkan tsukkomi yang mewakili suara hati semua orang di sini.





Ternyata, itu adalah dunia yang masih belum berniat untuk meninggalkan Hajime dan lainnya.



AN: Terima kasih banyak telah membaca ini setiap saat.

Terima kasih juga atas pemikiran, opini, dan laporan tentang kesalahan ejaan dan kata-kata yang hilang.

Saat ini kisah pemanggilan kedua Kouki belum direncanakan.

Jika aku harus mengatakannya, aku berpikir bahwa 'Aku ingin menulis kisah Abyssgate-kun berkeliaran dengan mata berkaca-kaca di bawah tanah segeraaa'.

Saat berikutnya, urutan kronologis juga akan berakhir di seluruh tempat, aku memikirkan untuk memposting after story dan extra story yang ingin kutulis sedikit demi sedikit.

Pertama-tama, sesuatu seperti kisah Myuu yang telah bertumbuh besar menjadi sekitar sepuluh tahun.

Update berikutnya direncanakan pada pukul 6 sore hari Sabtu minggu depan juga.

Post a Comment

0 Comments