Reunion v2 Epilog

Epilog

"……Aku akan membunuhmu. Aku serius akan membunuhmu, Mehina"

"Ahhhh, jangan lagi. sudah berhentilah menggerutunya. Betapa tidak jantan "

"Aku akan mengucapkan ini, aku akan menang jika berlanjut"

"Aku sudah banyak mendengar itu, aku mengerti"

"Kamu, apa kamu sedikit egois hanya karena kamu menangkapku? Aku sepenuhnya tertutup dalam luka dan apa lagi aku tidak menggunakan [Api Scarlet(escarlata)] jadi aku hanya nyaris menahannya, paham?"

"Kedengarannya seperti alasan kalau kamu mengucapkan itu lho?"

Jauh di dalam hutan yang kosong.

Gilfrain yang tidak bahagia dan ketegangan rendah Mehina sedang berjalan di dalam.

"Tapi kamu tahu…….Ini menjijikkan. Ketika aku berpikir hanya orang seperti apa yang memojokkanmu sejauh itu, berpikir bahwa itu akan menjadi [Tyrant Slayer] legendaris. Hanya itu kamu berpikir kamu memilih bertarung?"

"Dia adalah orang yang memulainya"

"Sudah hentikan dengan kebohongan ini"

Mungkin karena perilaku sehari-hari dirinya, Gilfrain tidak dipercaya sama sekali.

"Pokoknya, jangan membuang hidupmu jauh dari sesuatu yang membosankan. Kamu idiot tanpa harapan tapi, kamu masih leader kami "

Mehina lalu berucap dengan nada sedikit lebih kuat.

"Kamu membuatnya kan? Negaramu. Sebuah Ifnatus baru di mana prajurit yang sebenarnya dapat hidup"

Gilfrain tidak menjawab kata-katanya.

Dia hanya membuat senyum tenang dan kuat.

"........jadi, Mehina. Kemana kita menuju? Ini bukan arah persembunyian"

"Ahh, sebenarnya, kita memiliki pengunjung"

"Pengunjung? Untukku?"

"Itu untukmu. Itu sebabnya kami berusaha keras untuk menemukanmu. Nafsu berkelana leader tidak mulai baru-baru ini juga, Cruzer-san dan Reino memberitahuku untuk meninggalkan kamu sendirian tapi..........karena tamu besar itu datang, kami hanya harus membuat leader bergabung dengan pertemuan seperti yang diharapkan"

Melalui bimbingan Mehina, mereka segera mencapai ruang sedikit terbuka.

Seseorang berdiri di ruang tenang yang dipenuhi dengan sinar mentari melewati pepohonan.

Memiliki rambut hitam halus dan pakaian merah. Ia juga memiliki keindahan tak tertandingi yang tidak mungkin untuk membedakan apakah itu milik perempuan atau laki-laki.

"Jadi kamu Gilfrain Dulk Lana Merjedra Ifnis"

Orang yang mengucapkan itu dengan jelas.

"Aku Ilum Elta Sirius"

"...........uh"

Gilfrain melebarkan matanya.

Itu karena nama yang tak terduga datang.

Dewi [Kutub Langit] - Ilum Elta Sirius.

Salah satu dari 21 Dewi dan keberadaan yang duduk di atas Arwah api.

"Aku akan memotong sampai mengejarnya, Gilfrain – buatlah kontrak denganku"

Ilum mengucapkan itu

"Membuat aku tersenyum"

"......... Hah, mari"

Gilfrain tertawa.

"Mari kita merayakan pertemuan gila ini"

Dan dengan demikian, Dewi pengembara menemui seorang prajurit sombong seolah-olah ia dipimpin ke arahnya.

Dengan kekuatan sama dengan seorang ksatria Dewi bahkan tanpa membuat kontrak dengan Dewi, seberapa kuat akan menjadi prajurit setelah dia mendapatkan kekuatan seorang Dewi. Tidak ada yang memiliki sarana untuk mengetahui pada waktu itu.

 

Pusat Ibukota Imperial Arcul – istana Imperial Arunbelta.

Struktur bangunan yang berdampingan ke markas militer, dibangun mewah dan mengesankan seolah-olah untuk melambangkan kemakmuran keluarga kerajaan.

"Aku masuk Astartot"

Seorang wanita masuk ke dalam salah satu ruangan di istana Imperial tanpa mengetuk. Dalam istana kekaisaran di mana satu-satunya keluarga kerajaan yang dibiarkan hidup, ini adalah ruang dari satu-satunya orang yang bukan bagian dari keluarga kerajaan.

Lupakan itu, orang yang tinggal di ruangan itu bahkan bukan orang dari Kekaisaran Arludea.

Meskipun ia adalah seorang pengembara yang mencurigakan, ia menerima bantuan dari putri ke-1 karena kecerdasan yang luar biasa dan merupakan bid'ah yang diberi gelar [Ahli Taktik] ----

"Setidaknya ketuk dulu, Princess Helmia"

Pria muda dengan mata sipit duduk di mejanya —Astarot membuka mulutnya dengan terganggu sambil melihat ke pintu.

"Oh berisiknya. Kau tinggal di sini berkat aku, lho? Maka jangan mengeluh jika aku mendobrak setiap kali aku merasa seperti itu "

Orang yang mengucapkan kata-kata sombong adalah putri ke-1 dari Kekaisaran Arludea, Helmia Noct Ardeus.

Itu adalah perempuan ramping dan tinggi dalam pakaian glamor. Dia akan berumur 19 tahun ini. Dia memiliki penampilan yang cantik untuk menunjukkan bahwa dia di antara garis wanita cantik dan gadis cantik.

"Sama seperti yang biasa kulihat, Ms Princess"

Setelah Helmia menunjukkan kekasaran yang tidak cocok untuk seorang putri dan kesombongan seorang putri, Astarot dengan ringan mengangkat bahunya. Sikap Helmia adalah definisi kesombongan tapi, cara tidak malu-malunya berbicara dengan sang putri adalah sesuatu yang cukup sendiri.

"Apa yang kau lakukan menutup diri di dalam ruangan di sore hari, Astarot?"

"Aku sedang menulis. Aku seorang penulis populer juga; makhluk yang sulit dikejar oleh deadline"

"Menulis……? Aah, novel menjijikkan itu"

"Kasarnya"

"Menjijikkan, bukan? Membuat Tooi Cross seorang wanita, harus ada batas untuk seberapa menjijikkan itu dapatkan. Dunia harus menghilangkan kebodohan untuk sesuatu seperti itu akan dijual"

"Ms Princess merasa seperti itu karena kau bertemu Tooi Cross sebelumnya. Dari mata publik, dia seorang pahlawan di atas awan. Bahkan di kampung halaman dimana aku datang, sering bekerja dengan orang-orang hebat berubah menjadi perempuan"

"Itu adalah negara di mana laki-laki menjijikkan tinggal huh"

Astarot tersenyum ringan dan terutama tidak membalas kembali Helmia yang mengucapkan itu seolah-olah dia mencemooh dirinya.

"Jadi Princess Helmia? Apa urusanmu? Jika kau tidak memiliki urusan apapun maka aku ingin kembali menulis oke?"

"Rupanya [Sayap cahaya crimson] dibubarkan"

Ucap Helmia.

"Ini adalah intel dari utusan yang dikirim ke utara jadi itu benar. Kebetulan, Aldebaran Company menghilang juga. Zesca Aldebaran telah mengumumkan bahwa ia akan menjauhi tangannya dari bisnis"

"Aah, begitu ya"

"Jangan "Aah, begitu ya" padaku. Ada apa dengan sikap seolah-olah kau tidak peduli?"

"Ini adalah kesimpulan yang kuprediksi. Seseorang seperti Tooi Cross mungkin akan mencapai sebanyak itu. Pahlawan yang tidak akan jatuh pada Dewi ke2-nya"

"..............Astarot. Apa kau tahu situasi di sini? Hal ini akan mengubah prestasi Laila Schut, tahu. Kita tidak bisa membiarkan dia melakukan apa yang dia inginkan lagi"

"Kau tidak perlu cemburu karena musuhmu memiliki payudara raksasa"

"Kau salah idiot! .........kau mengerti kan? Wanita itu sungguh ambisius. Dia menunggu dengan waspada kesempatan untuk menggigit inti negara. Aku tidak akan membiarkan dia melakukan itu. Orang yang akan berdiri di atas militer dan mengubah negara ini-----"

Dengan tatapan memanas, Helmia menoleh ke pria di depannya.

"----Astarot. Itu akan menjadi kau"

"Ya ampun. Aku diberi antisipasi berlebihan ya. Bahkan yang sebelumnya, aku selalu diharapkan oleh orang lain. Meskipun aku tidak benar-benar peduli, aku selalu dibuat untuk berdiri di panggung besar sebelum aku tahu itu. Aah, sungguh merepotkan. Meskipun aku hanya ingin hidup damai, bakat tidur di dalamku tidak akan mengizinkan aku untuk melakukannya........."

Sementara bergumam sendiri, Astarot mengeluarkan catatannya dari seragam militernya.

Setelah menggeser jari-jarinya pada catatan yang dibuka, Helmia bertanya dengan ragu.

".........aku selalu berpikir ini, tetapi, tindakan itu benar-benar misteri. Apa pula itu?"

"Aku menjelaskan ini berkali-kali sebelumnya benar? Ini adalah ajaran agama di negaraku. Semua orang hidup dengan menyentuh [Alkitab] mereka dengan jemari mereka setiap hari"

"Negara dulu kau tinggal terdengar aneh selebihnya aku mendengar tentang hal itu"

Dan.

Ucap Helmia.

"Apa smartphone semenarik itu?"

Astartot tersenyum pada kata-kata tersebut.

Dia mengangkat wajahnya dari smartphone-nya yang memiliki case yang memiliki bentuk catatan berbulu hitam.

"Ini menarik. Nah, yang menarik lagi karena tidak ada sinyal di sini tapi meskipun demikian, ada banyak hal yang bisa kulakukan dengan ini"

Astarot kemudian kembali menatap smartphone-nya lagi dan berbicara sementara mengoperasikan layar dengan jarinya.

"Jangan khawatir, Princess Helmia. Aku telah memikirkan banyak hal sehingga kita akan mengambil kendali dari semuanya. Agar itu, lebih baik untuk membiarkan Laila Schut dan Tooi Cross untuk melakukan apapun yang mereka inginkan untuk saat ini - terutama untuk Tooi Cross"

Mata sipit pria itu sedikit terbuka lebih lebar.

Ada cahaya menyihir rasa ingin tahu di dalam sana.

"Meskipun tidak mungkin bagi kita - manusia bukan dari dunia ini untuk membuat kontrak dengan Arwah, ia mampu melakukannya untuk beberapa alasan......... Mungkin leluhurnya adalah orang-orang dari dunia ini; suatu tempat di sepanjang pola dasar itu? Nah, tidak peduli apa alasannya mungkin, minatku belum berjalan"

Setelah pria bernama Astarot Cougar — yang sebelumnya dikenal sebagai Tokugawa Asutarou di dunia lamanya bergumam itu, dia mulai mengutak-atik smartphone-nya lagi.

Sama seperti seorang anak muda yang tinggal di Jepang modern.

 

[Sayap cahaya crimson] diserahkan ke markas utara.

Mungkin kematian ketua Guloss adalah pengaruh besar? Mereka semua menyerah melawan dan menanggapi penyelidikan dengan jujur. Mereka meludahkan informasi tentang persembunyian dan rekan-rekan yang tersisa sehingga mengarah pada [Sayap cahaya crimson] ke pembubaran.

Ketika menghadapi pembubaran, Aldebaran Company juga dibubarkan.

Itu keputusan pemilik – keputusan Zesca.

Wakil ketua Jebeg dan rekan-rekannya berusaha keras untuk membujuknya tapi, dia tidak mendengarkan apa pun yang mereka katakan dan perusahaan senjata muda bertemu di akhir saat mereka berada di puncak popularitas.

"--- Begitu ya, Alua. Jadi kamu berubah menjadi udara lagi ya"

"Tolong jangan ucapkan itu, Onee-chan!"

Ini adalah di kota Istar.

Melalui komunikator di penginapan, Alua menghubungi Laila.

"Banyak hal yang terjadi tetapi, sekarang hal itu berakhir, sepertinya umumnya kita menyelesaikan semuanya"

"………Benar. Baik [Sayap cahaya crimson] dan Aldebaran Company hilang dan kontrak dengan Zesca-san dilakukan juga. Dilihat dari hasil, itu 100 poin. Dilihat dari hasil olah"

"Apa. Rasanya seperti kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu ucapkan"

"Un.........."

Alua ragu-ragu dalam kata-katanya, tapi, ia segera mulai membiarkan kata-katanya.

"Onee-chan .............Aku berpikir aku agak mengerti apa yang dimaksud terakhir kali "

"Apa?"

"Tentang menyuruhku membunuh Tooi Onii-chan saat dia akan meninggalkan jalan manusia"

Itu adalah percakapan yang telah mereka lakukan di ruang kantor rumah beberapa bulan yang lalu.

Tanggung jawab yang terlalu berat diserahkan kepadanya bersama dengan pedang berharga diturunkan oleh keluarga Schut.

"Kupikir Laila Onii-chan agak terlalu berlebihan pada awalnya. Tapi.........aku salah. Aku pikir aku memiliki pemahaman yang lebih baik dalam perjalanan ini "

"............... .."

"Tooi Onii-chan, benar-benar kuat, benar-benar baik dan selalu tertawa dengan caranya sendiri tapi.......ada kalanya ia sangat menakutkan. Ada juga saat-saat ketika aku tidak tahu apa yang dia pikirkan dan apa yang dia lihat"

"................."

"Meskipun dia begitu kuat, ia tampak begitu tidak stabil. Dia terlihat begitu tidak stabil, sehingga tidak jelas, dan sangat berbahaya.........."

Tapi, ucap Alua.

Itu bukan ucapan dengan suara gemetar dan gelisah melainkan itu adalah suara dengan tekad.

"Aku akan percaya Tooi Onii-chan"

"Percaya?"

"Yeah. Tooi Onii-chan mungkin memiliki bagian yang berbahaya dalam dirinya tetapi, dia berjuang keras untuk tidak melangkah keluar dari jalannya. Aku agak merasakan itu........... jadi aku akan percaya padanya"

Tooi Cross yang kukagumi.

Tooi Onii-chan yang kukenal.

Aku akan percaya padanya.

Alua mengucapkan itu dengan senyum segar.

Keheningan berlanjut melalui komunikator tetapi,

"...........Jadi pada dasarnya kamu jatuh cinta padanya ya"

Alua terkejut ketika dia mendengar kesan Laila yang ia akhirnya menyerah.

"*Uhuk uhuk*! Ap- apa yang kamu ucapkan Onee-chan!? Apa kamu mendengar apa yang kuucapkan!?"

"Apa, aku salah?"

"Kamu salah! M-Memang benar bahwa aku cinta Tooi Onii-chan tapi.......itu bukan cinta ITU......... . bagaimana harus kuucapkan ini, dia terlalu mengagumkan untuk orang seperti aku, dan ia mungkin berpikir aku tidak lebih dari seorang adik............"

Ketika dia bergumam alasannya, dia bisa mendengar tawa bahagia di komunikator.

".......Ayolah! Lalu, bagaimana denganmu Onee-chan!? Apakah kamu cinta Tooi Onii-chan!?"

"Aku? Mari kita lihat……….."

Ucap Laila.

Dengan suara yang benar-benar lembut dan agak bergairah.

"Aku mencintainya"

"...... ..Eh? "

"Sejak 10 tahun yang lalu, sepenuh hati"

"Eh? Eeeh? Ap, apakah itu ......... .. "

"Hanya bercanda"

Laila memotong komunikasi setelah mengucapkan kalimat membingungkan itu. Alua tercengang dan menatap komunikator untuk sementara waktu.

Dia tidak puas dengan itu tetapi, Alua menyelesaikan prosedur penginapan dan disambut pemilik penginapan sebelum meninggalkan penginapan.

Di luar, Tooi, Ryura dan Zesca sedang menunggunya.

"Alua-chan. Apa yang Laila ucapkan? Berpikir kami bisa mendapatkan izin untuk melintasi perbatasan?"

"Iya. Prosedur akan dilakukan segera "

"Tooi. Tentang apa itu?"

Untuk Ryura yang mengajukan pertanyaan, Tooi kemudian menjawab pada saat percakapan dia dengan Alua barusan.

"Ini mengganggu selalu menuju kembali ke ibukota Kekaisaran setiap kali. Aku sedang berpikir untuk menyeberangi perbatasan utara dan menuju ke tanah suci Sazaria seperti ini"

"Tanah suci Sazaria...... negara Minami ciptakan"

"Iya. Sama seperti Zesca, dia juga aktif membuat nama besar untuk dirinya sendiri. Jika itu yang terjadi, maka aku pikir kita harus menjadi orang-orang menuju padanya"

"Yang berarti, [Nebulosa] berikutnya untuk membangun kembali kontrak, sudah diputuskan untuk menjadi Minami?"

"Untuk sementara. Kita tahu keberadaannya dan dia yang paling dekat. Nah, jika kita bertemu dengan seseorang di sepanjang jalan, maka kukira aku akan memikirkan sesuatu ketika saatnya tiba"

"Setelah kita menetapkan tujuan kami, mari kita pergi"

Zesca membuat komentar seolah-olah dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Tooi memelototinya seperti itu.

"A-apa?"

"Tidak…….kamu bertindak seperti seorang rekan seperti itu hal yang wajar untuk dilakukan. Tunggu? Apa kamu tidak bilang bahwa kamu tidak akan memaafkanku?"

"Ja-jangan salah paham! Aku tidak akan memaafkanmu! Hanya saja...... yah, kukira aku bisa mengakuimu sedikit........"

"..................."

"Al-alasan mengapa aku mengikutimu..........Y-ya! Ini untuk senjata yang aku jual! Dalam senjata yang kukirim ke dunia, mungkin ada beberapa yang sedang digunakan dengan cara yang aku tidak mau. Dalam rangka untuk mengambil mereka semua, itu lebih nyaman untuk mengikuti kalian"

"Fuuun. Yah, aku akan berhenti di situ"

Zesca yang membusungkan dadanya untuk bertindak dingin dan Tooi tersenyum pahit.

Melihat keduanya seperti itu, Alua dan Ryura saling memandang dan tersenyum.

"Baiklah kalau begitu. Aku kira sudah waktunya untuk pergi. Ryura, Zesca"

Alua-chan.

Alua mengangguk kuat ketika Tooi memanggilnya dengan suara lembut.

Dewi [Angin Ganas] - Ryura Vega.

Dewi [Permaisuri Perang] - Zesca Aldebaran.

Ada 10 lagi [Nebulosa].

Mereka tidak bisa memprediksi jenis masalah yang akan mereka hadapi nanti tetapi, Alua merasa bahwa dia akan mengejar di belakang pahlawan berjalan yang di depannya.

Post a Comment

0 Comments