Reunion v1 Bab 2

Bab 2 – Kali Kedua di Dunia Lain

Bagian 1

Alua Schut bangun pagi sekali.

Dia akan bangun pada waktu yang sama dengan maid mereka tinggal di sana dan rutinitas sehari-harinya yakni melatih keterampilan pedangnya di halaman rumahnya.

"Fuu, Haa!"

Di tengah halaman disinari oleh sinar mentari, Alua mengayunkan pedangnya sambil berteriak mengikuti aktivitas.

Tangannya yang dominan adalah memegang Rapier tipis dengan desain halus. Tangannya yang lain memegang belati tangkis yang merupakan pedang pendek khusus untuk pertahanan.

Dia berulang kali berlatih menangkis lawan dengan belatinya dan menggunakan Rapiernya untuk menyerang tubuh utama.

Ini salah satu gaya yang tersebar di Kekaisaran Arludea sebagai keterampilan anggar wanita, dan karena Alua lahir di sebuah rumah militer yang terkenal, dia telah mempelajari ini dengan rajin dari usia muda.

Usai menyelesaikan pola dasar, Alua menyelesaikan latihannya.

Dia menutup matanya dan memfokuskan diri.

Dia menajamkan indranya, merasakan Ether mengalir dalam udara dan bumi, dan mengarahkan kesadarannya terhadap Arwah yang tinggal di sana.

Segera, halusinasi seolah-olah dia meleleh ke dunia mengendalikan tubuhnya.

Ini perasaan [Menjadi satu dengan dunia], adalah dasar dari dasar-dasar untuk menggunakan teknologi Arwah.

Untuk menggunakan Arwah yang terikat dengan dunia di seluruh tingkat lain dibandingkan dengan manusia, mereka harus merasakan [aliran besar] yang menciptakan dunia.

"Kemarilah ---- Tritnix"

Saat ia berbisik, seekor hewan berwujud di sampingnya. Seekor binatang berkaki empat yang terlihat mirip dengan seekor singa. Dia berbulu emas dan seluruh tubuhnya berapi-api.

Ia Arwah kontrak Alua-----Tritnix.

Arwah yang sudah dikontrak akan dipanggil oleh suara tuannya tak peduli seberapa jauh mereka berpisah.

"Suuuu, haaa"

Setelah napas dalam-dalam, Alua membuat sikap dengan Rapier.

"Mari kita lakukan ini, Tritnix."

Usai tuannya membuat perintah, hewan petir meraung dan melompat. Usai melapisi pedang tipis Alua siapkan, Ether emas berserakan-----dan berdiam dalam pedang ramping pada waktu yang sama.

[Perangkat Arwah(Ray Alma)].

Dengan senjatanya bertindak sebagai media, orang dan Arwah akan menjadi satu; ini adalah teknologi Arwah Tempur dan titik akhir.

Mengubah Arwah kontrak menjadi senjata dan memakainya sebagai armor.

"...............uh, haaaaaa!"

Dengan Tritnix menjadi Arwah petir peringkat tinggi, Ethernya memiliki kelas pertama baik dalam jumlah dan kualitas. Alua sangat menekan energi amukan.

Mengikuti gambarannya, dia membangun armor dan perangkat luar.

Petir memercik dari Rapier dan dengan tangan kanan memegang Rapier sebagai titik pusat untuk Ether terkonsentrasi, ia berubah menjadi armor dan menutupi tubuhnya.

[Perangkat Arwah(Ray Alma)]----Sukses.

(........Aku sudah melakukannya. Tapi, sudah kuduga, ini sulit...........)

Bagian dalam armor terasa seperti akan hancur jika dia tak tenang bahkan hanya sesaat saja.

Arwah Kontrak dioptimalkan untuk pertempuran menutupi tubuh sebagai [Perangkat Arwah(Ray Alma)], akan membutuhkan lebih banyak pengalaman dan perasaan lebih baik yang akan memperkuat kekuatan Arwah.

(Aku tahu………….menggunakan Tritnix pada levelku sekarang adalah........Tidak)

Alua menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan pikiran negatif yang melayang.

(Aku tak boleh mengeluh. Itu karena, Onee-chan pada usiaku bisa-----)

"Uooo. Menakjubkan. Ini memercikkan sekeliling."

Sebuah suara terkejut nan cuek mendadak terdengar. Ketika dia berbalik, Tooi keluar dari pintu rumah sambil menutup menguapnya.

"Selamat pagi, Alua-chan. Kamu cukup energik di pagi hari, ya."

"Tooi Onii-chan. Selamat pagi. Bagaimana, kamu bisa tidur dengan nyenyak?"

"Yeah. Aku tidur seperti batang kayu. Yah itu karena kamarku tetap sama seperti itu."

"Kamar Tooi Onii-chan gunakan, tetap seperti itu selama 10 tahun di bawah pengawasan Laila Onee-chan."

Itu dibersihkan dari waktu ke waktu tapi, tak ada orang lain tinggal di kamar itu.

Alua tak tahu apa yang dipikirkan Laila melakukan itu.

Mungkin dia mengharapkan Tooi untuk kembali suatu hari nanti?

Atau mungkin-----Terlepas jika orang yang tinggal di sana tak ada, dia tak ingin siapapun mencemari tempat itu?

Mungkin karena dia takut bahwa bau yang tersisa dari pemilik kamar itu mungkin saja akan lenyap?

"Heee. Laila itu ya........"

Tooi menyipitkan matanya dan membuat senyum masam penuh makna.

Setelah melihat sisi wajahnya, Alua merasa detak jantungnya meningkat.

(........Itu benar-benar Tooi Onii-chan)

Dia akhirnya menatap serius di wajah serius nan polos itu.

(Aku benar-benar akan hidup dengan Tooi Onii-chan mulai sekarang .......)

Untuk Alua Schut, si pemuda Tooi Cross adalah seseorang yang dia kagumi.

Dia target keirian dan aspirasinya; dalam arti yang lebih baik, dia seseorang di atas awan baginya.

10 tahun yang lalu-----ketika Alua berusia 6 tahun, dia memuja Tooi yang tinggal di rumah ini dengan kakaknya, sebagai adiknya. Dia akan selalu mengikutinya dan mulai memanggilnya [Onii-chan] secara alami sebelum dia sadari.

Namun, selain wajah persaudaraan tenang dan polos-----ia memiliki wajah pahlawan juga.

Setiap kali ia mendengar prestasinya, jantung Alua akan berdenyut. Dia akan merasa senang, terharu, yang lebih penting mengaguminya, dan sangat mencintainya.

Meskipun Tooi menghilang, perasaannya belum berubah. Lupakan itu, rasanya seolah-olah itu semakin kuat setiap harinya.

Begitu seseorang yang dikagumi-----telah muncul di depannya sekali lagi setelah 10 tahun berlalu.

Tak menjadi gugup mungkin mustahil baginya. Terlebih lagi, dengan cara yang ajaib, ia hanya bertambah 1 tahun dan sebagai hasilnya, usianya tak jauh berbeda dari miliknya.

(A-aku tak tahu bagaimana mendekatinya..........)

Pipi Alua tersipu.

(Aku juga 16 tahun jadi, aku tak bisa bertindak lebih akrab dengannya seperti sebelumnya...... bukan, aku harus memanggilnya apa........? Apa aku tetap bisa memanggilnya Onii-chan? Sulit untuk diubah sekarang...........dan, sudah kuduga, aku ingin memanggilnya Onii-chan kalau bisa..............tapi, ia mungkin memperlakukan aku seperti anak kecil kalau aku bertindak seperti itu karena umur kita tak jauh berbeda.........)

Gugup, kacau, harapan, cemas; berbagai emosi tiba-tiba menekannya tapi-------

"Tu-tunggu Alua-chan! Armormu sudah retak!"

Dia kembali setelah satu kalimat itu.

"Hawaa! O-oh tidak!"

Pengalaman yang tak dibutuhkan tak sengaja muncul, saat dia mewujudkan [Perangkat Arwah(Ray Alma)] yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Alua memfokuskan mental sekali lagi dan bekerja keras menstabilkan armornya.

"H-Hampir saja............"

Usai entah bagaimana berhasil mempertahankan armornya, Alua *Hoo* menghela napas. Tooi menghela napas lega sebelum menatap Alua dengan hati-hati.

"Itu [Perangkat Arwah(Ray Alma)].......... cukup mirip dengan Laila. Mungkin, kamu pelajari itu darinya?"

"Ya. Onee-chan jarang berdiri di garis depan lagi karena pangkatnya jadi, aku mewarisi Arwah Kontraknya dan Rapiernya sama seperti itu."

"Lalu itu Tritnix seperti yang kupikir."

Sambil menatap armor yang diwujudkan, Tooi menyipitkan matanya dengan nostalgia.

"Aku masih jauh dari Onee-chan. Itu sebabnya, aku berlatih sendirian seperti ini."

"Laila tak mau menemanimu? Sungguh kakak yang kejam."

"Tidak. Onee-chan sering bertanya apakah aku mau dia bersamaku. Tapi, aku menolak penawarannya."

Alua menuangkan kekuatan ke tangan yang memegang Rapier.

"...............Onee-chan mengajari aku segalanya, jika aku terus membuat Onee-chan menyuapiku dari 1 sampai 10 maka, suatu hari aku akan------membuat Onee-chan merasa kecewa tentangku."

".................."

"Oh ya! Tooi Onii-chan. Kalau bisa, maukah kamu sparing denganku sekarang?"

Alua merasa cukup menyesal melakukan hal ini tapi, ia tidak bisa menahan rasa ingin tahu yang mendidih dan mengucapkan itu. Dadanya berdetak keras ketika dia pikir dia bisa berdebat dengan orang yang dia kagumi tapi,

"Eh? Tidak, terima kasih. Aku takkan mampu mengatasinya."

Sambil ia menolaknya itu dengan mudah, ia menjatuhkan bahunya dengan kecewa.

"...........It-itu benar, maaf.........orang seperti aku takkan mampu mengisi peran sebagai lawan Tooi Onii-chan. Ini buang-buang waktu kan...........maaf........sudah mengucapkan sesuatu yang begitu lancang."

"Ah. Kamu salah, itu bukan apa yang kumaksud!"

Tooi cepat-cepat menambahkan kata-katanya.

"Itu sebaliknya! Sebaliknya! Maksudku aku takkan mampu menanganimu. Bahkan tak jadi latihan kalau kamu melawan ikan teri seperti aku."

"Eh..........? A-apa maksudmu? Mencoba merendah..........."

"Aku tak merendah, itulah yang sebenarnya."

Dalam menanggapi Alua yang bingung, Tooi mulai menjelaskan dengan nada lelah.

"Kupikir aku membicarakan tentang ini sedikit tadi malam tapi.............Saat ini aku mencabut semua kontrakku dengan 12 Dewi(Nebulosa). Aku tak bisa menggunakan.......kekuatanku sama sekali seperti 1 tahun yang lalu."

Alua tahu itu. Alasan mengapa mereka memanggil Tooi ke sini adalah untuk membuat dia melakukan sesuatu tentang 12 Dewi(Nebulosa) ini.

"Tapi.............meski Tooi Onii-chan adalah seorang Ksatria Dewi, bukan berarti kontrakmu hanya dilakukan dengan Dewi, kan? Apa kamu tak punya Arwah biasa dengan kontrak utuh?"

"Tidak, aku hanya membuat kontrak dengan Dewi."

Alua membuka matanya lebar-lebar karena terkejut.

"........M-Mustahil, ka-kamu bercanda, kan?"

"Aku tak bisa melakukan apa-apa soal berbohong tentang sesuatu seperti ini."

"Kamu berkontrak hanya dengan Dewi......? Yang artinya……..Kontrak pertama Tooi Onii-chan adalah dengan seorang Dewi?"

"Yup", Tooi mengangguk dengan mudah.

(Itu luar biasa), pikir Alua.

Dewi adalah Arwah peringkat super tinggi dan hanya 21 dari mereka ada di dunia ini.

Yang berarti------mereka adalah Arwah ultimate.

Dan secara alami, Ksatria Dewi harus menjadi Ksatria Arwah ultimate.

Secara historis, hanya sejumlah kecil orang yang disebut Ksatria Dewi------(orang-orang yang membuat kontrak dengan Dewi yang memiliki kekuatan yang luar biasa), dan masing-masing dari mereka memiliki banyak Arwah selain Dewi yang melayani di bawah mereka.

Itu karena mereka dilengkapi dengan kekuatan layaknya seorang Ksatria Arwah dan ahli dalam menggunakan Arwah, begitulah para Dewi mengakui mereka.

Biasanya, membuat kontrak dengan Arwah dimulai dengan Arwah peringkat rendah kemudian meningkatkan secara bertahap. Kalau mereka tak mengambil langkah-langkah tersebut, Arwah peringkat tinggi takkan mengakui mereka.

(Dan juga..........membuat kontrak dengan Dewi untuk kali pertama..........)

Itu mungkin belum pernah terdengar.

Ada batas pada seberapa jauh langkah pertama berjalan. Ada batas untuk berada di luar batas berjalan.

"Kalau dari segi permainan bertarung, aku, sejenis set karakter yang hanya dapat menggunakan ultimate skill.............."

Alua tak bisa memahami contoh gumamnya yang keluar darinya.

Tapi-----meski begitu, itu sangat jelas bahwa Tooi Cross adalah keberadaan yang jauh dari ranah akal sehat.

Juga, kondisi aneh itu telah berubah menjadi perubahan buruk bagi situasi mereka berada sekarang.

"Yang berarti, Tooi Onii-chan, mengabaikan ketidakmampuan untuk menggunakan kekuatan ketika kamu dipanggil [Tyrant Slayer], saat ini kamu bahkan tak punya keterampilan tempur [Normal]................?"

"Yup"

Tooi mengangguk dengan mudah seperti yang diharapkan. Rasanya Alua hampir pingsan.

"A-apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu mampu mengalahkan Ryura Vega dengan keadaan itu? Onee-chan memberitahu kita kemarin untuk melakukan sesuatu tentang itu.........."

Alua tertegun pada kenyataan bahwa orang yang dia kagumi telah melemah diluar imajinasi, tapi,

"Ya ampun, apa yang harus kulakukan."

Orang yang dimaksud dengan tenang setuju seolah-olah dia tak merasakan bahaya sama sekali.



Bagian 2

Kembali ke malam terakhir di ruang kantor Laila.

"-----Dan itulah situasi saat ini di wilayah Fior. Ada pertanyaan------tunggu, Oi Tooi. Apa kamu dengar apa yang kuucapkan? Berapa lama kamu berencana untuk melamun?"

Tooi sedang dimarahi oleh Laila yang duduk di depannya tapi, sikap Tooi masih tak bernyawa. Ia membuat ekspresi kosong tanpa tanda-tanda motivasi atau ambisi.

".......Ah, yeah. Bagaimana bilangnya ya................tentu saja otakku akan melambat. Terlalu banyak kejutan untukku."

Setiap anggota 12 Dewi(Nebulosa) adalah Dewi sangat kuat dengan kekuatan yang sebanding dengan 1000 Ksatria. Untuk Tooi, mereka adalah rekan yang paling dapat dipercaya dan yang paling penting, senjata terkuatnya.

Jika mereka semua adalah musuhnya, wajar saja jika ia akan melamun.

"Fuun. Wajah itu menunjukkan [Bertentangan dengan harapan]."

Laila membuat senyum nakal dan mengucapkan ini.

"Kamu mungkin berpikir [Meskipun aku datang ke dunia ini, aku memiliki rekan terkuat denganku menang dengan mudahnya, Guhehe] aku benar?"

"..................."

Tooi kehilangan kata-kata. Kalau dia mengucapkan "Aku tak membayangkan itu" itu akan menjadi sebuah kebohongan.

Kekuatan 12 Dewi(Nebulosa) hanyalah sangat kuat-----dan menawan.

"Tepat sasaran huh. Kegagahanmu bukan main, Tooi Cross. Untuk berpikir bahwa Dewi(Wanita)-mu ditinggalkan sendirian selama 10 tahun masih akan jatuh cinta denganmu...........seberapa baikkah seorang pria kamu pikir kamu itu?"

".............Meski ini 1 tahun untukku"

Tooi berhasil membalas sesuatu tapi, seperti yang diharapkan itu hanya mungkin menjadi alasan.

Tak peduli apakah itu 10 atau 1 tahun------itu tak mengubah fakta bahwa Tooi mencabut kontrak dengan mereka.

Itu adalah sebagian besar perpisahan sepihak dengan rekan-rekannya yang juga penolongnya.

"Apapun itu, itu tak mengubah fakta bahwa ini adalah benih yang kamu tanam. Aku akan membuatmu bertanggung jawab untuk ini, Mr Hero?"

Laila mengucapkan itu dengan provokatif dan mengangkat kacamatanya dengan picis jarinya.

"Baik, usai kita tenang, aku akan menjelaskan sekali lagi. Kalau kamu melewatkan ini lagi, aku akan menekanmu diantara payudaraku dan tercekik sampai mati."

Tooi berpikir "Itu hadiah" tapi, karena ia khawatir tentang pandangan Alua sementara dia duduk di sampingnya, dia tak membalas dan melanjutkan percakapan dengan tenang.

"............Penjelasannya tak masalah. Aku mungkin telah melamun karena terkejut tapi, percakapan itu masuk ke kepalaku. Masalahnya berhubungan dengan 12 Dewi(Nebulosa) yang mana Kekaisaran ingin selesaikan sebagai prioritas tertinggi, berkaitan dengan Dewi [Angin Ganas]–Ryura Vega, benar?"

Singkatnya------seperti itu.

Wilayah Fior terletak di perbatasan nasional dari tetangga Republik Lectar dan salah satu daerah terpencil milik Kekaisaran. Lupakan kotanya, tanah yang bahkan tak ada peternakan atau tanah pertanian dan merupakan daerah tertinggal sehingga, daerah itu sebagian besar ditempati oleh dataran, hutan dan pegunungan.

Jika ada, itu sedikit terkenal karena [Bahtera Reruntuhan] yang memanggil Tooi, adalah tempat wisata dan warisan budaya.

Dan 3 tahun yang lalu-----Republik Lectar menuntut wilayah Fior untuk diberikan kepada mereka.

Di masa lalu, Kekaisaran Arludea membentuk aliansi dengan berbagai negara untuk menghabisi Iblis Hadar, dan Republik Lectar adalah salah satu negaranya. Bahkan setelah Raja Iblis dimusnahkan, mereka masih memiliki hubungan diplomatik.

Meskipun mereka menuntut, itu tentu tidak gratis.

Lectar mengusulkan suatu kondisi untuk menurunkan harga barang ekspor seperti pasokan bijih dan bahan makanan. Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Lectar mendapatkan kekuasaan melalui ekspansi pertanian, serta berencana untuk mengembangkan kawasan baru Fior untuk digunakan sebagai lahan pertanian.

Untuk Kekaisaran, kehilangan satu wilayah itu sangat disayangkan tapi, manfaat perdagangan itu terlalu baik.

Mereka mampu menekan pembiayaan impor menekan hanya dengan menyerahkan tanah yang belum dikembangkan yang tidak tertangkap sumber daya dan tidak berpenghuni. Itu lumayan.

Kesepakatan itu diselesaikan antara kedua negara; dan setelah akhir dari banyaknya negosiasi harga, pengalihan wilayah Fior berakhir lancar.

Tapi.

Tepat ketika perkembangan pertanian Lectar dimulai, sebuah masalah yang tak terduga dimulai.

Dewi [Angin Ganas]-----Ryura Vega.

Sang pengendali angin mengamuk tiba-tiba muncul di tanah Fior dan terus menghalangi pembangunan pertanian.

"-----Akibatnya, Republik Lectar [Walaupun memiliki pengetahuan penuh bahwa Dewi akan muncul di wilayah Fior, mereka menyembunyikan kebenaran dan menjawab negosiasinya], mengangkat masalah ini. Dan untuk menangani Ryura, Kekaisaran mengitari militer mereka..........."

Tooi melipat tangan dan mulai berpikir.

"Kalau itu yang terjadi, mari batalkan seluruh pengalihan dan mengubah harga barang impor kembali normal dengan kembalinya wilayah Fior..........itu, tak mau dilakukan, kan?"

"Jelas."

Laila dengan terus terang menyingkirkan itu.

"Kita telah mengembalikan harga perdagangan yang sudah direvisi berkali-kali di masa lalu. Kalau kita mengubah semuanya kembali ke situ, [Distorsi] akan muncul di berbagai titik seperti...........Distribusi, perdagangan, keuangan, dll. Lebih penting lagi, reputasi Kekaisaran akan hancur jika kita membalikkan fakta yang sudah dieksekusi sekali. Status diplomatik kita akan menjadi buruk tak hanya dengan Lectar tetapi dengan negara-negara lain sekitarnya juga."

Ini tak seperti "Lari, Melos!" tapi---------Tooi tak tahu apa-apa tentang politik.

Pertama-tama, untuk mendaftar ke sekolah Jepang, ia siap dengan jumlah minimal pengetahuan tapi------jujur saja, mata pelajarannya yang lemah adalah politik, ekonomi dan masyarakat modern.

Itu sebabnya ia tak tahu bagaimana politik nasional dan hubungan diplomatik berjalan-------tapi bahkan Tooi tahu bahwa, [Mari batalkan itu] takkan bekerja dengan perjanjian yang dibuat oleh negara.

"Pada akhirnya, kita harus melakukan sesuatu tentang Ryura ya........."

"Itu benar. Bahkan kita tak berharap Ryura Vega muncul di tanah itu. Ini adalah cerita yang berbeda jika Shrine-nya terletak di sana............"

Shrine adalah puri yang Dewi tinggali dan ditandai di beberapa bagian benua.

Shrine memiliki berbagai jenis penampilan eksterior seperti puri, menara dan gua normal tapi, semua interior mereka adalah labirin kompleks dan misterius.

Shrine adalah ruang bawah tanah dunia lainnya diatur untuk memisahkan diri dari dunia luar.

Saat yang sama menjadi benteng yang tak tertembus untuk musuh luar------labirin itu adalah percobaan untuk menguji penjajah.

Agar dapat membuat kontrak dengan Dewi, pertama kali mereka harus menantang Shrine, menaklukkannya dan membuat Dewi mengakui kekuatan mereka.

Di masa lalu, ada banyak Ksatria Arwah mencari kekuatan dan menantang shrine-shrine tapi-------kebanyakan dari mereka tak bisa kembali.

Karena itu, shrine dan daerah sekitar shrine dihindari oleh banyak orang; sebagai tanah keDewian yang seharusnya menjauhkan diri dengan aman, itu berubah menjadi suatu daerah yang tak dapat diakses dan manusia jarang dekat-dekat dengannya.

"Shrine Ryura.......terletak sebelah barat daya dari Fior."

Tooi mengucapkan itu saat tengah berpikir dengan asyik.

Shrine Ryura Vega--------adalah puri kecil yang indah di atas bukit sedikit lebih tinggi.

Jika dia menutup matanya, dia bisa mengingat kembali dengan jelas hingga sekarang. Tak mungkin dia akan lupa. Itu shrine pertama Tooi tantang.

"Memang benar bahwa itu aneh kalau Ryura akan terpaku di wilayah Fior. Tempat ini dekat dan sepertinya dia berkomunikasi dengan Arwah Fior.............tapi, Ryura pada dasarnya membenci menyakiti manusia."

Meskipun 12 Dewi(Nebulosa) bisa dikatakan dalam satu kata, kemampuan, alam dan pandangan mereka nilai adalah berbeda.

Jika ada seseorang mencintai pertempuran, maka ada seseorang yang akan mencoba yang terbaik untuk menghindari menggunakan kekuatannya.

Jika ada seseorang yang mencintai manusia, maka ada seseorang yang membenci manusia. Ada juga yang merendahkan manusia sebagai tingkat yang sama seperti seekor serangga.

(Tapi.............berpikir bahwa Ryura akan menghadapi Kekaisaran)

Bahkan di 12 Dewi(Nebulosa), Ryura Vega adalah pemilik sikap lembut. Sama sebagaimana dia mencintai bunga dan hutan, ia telah menerima manusia dan masyarakat manusia dengan hati yang lembut.

"Laila. Apa kamu mencoba berbicara dengan Ryura."

"Benar-benar tak peduli. Aku mencoba berinteraksi dan meyakinkannya berkali-kali, tapi, sudah tetap [Pergi]. Kekaisaran tak punya pilihan selain membentuk [Penindasan Ryura Vega], dan berusaha tegas untuk menekan Ryura Vega atau membuat dia pergi, tapi............"

"Menilai dari wajah itu, situasinya tampak mengerikan."

Tooi membuat senyum pahit.

Sejumlah Militer Kekaisaran ia lihat di Fior ketika ia separuh jalan datang ke Kekaisaran, dengan mudah melewati lebih dari 100 orang. Tak peduli berapa banyak Ksatria Arwah atau kekuatan elite berkumpul, jika Dewi adalah lawannya, maka minimal x10 jumlah yang diperlukan.

"Mungkin ada kesempatan kemenangan kalau Kekaisaran menggunakan semua pertarungan kekuatan mereka tapi-----------tak mungkin mereka akan membagi kekuatan mereka untuk hanya satu tanah perbatasan------itu sebabnya itu peranmu, Tooi Cross."



Bagian 3

(------Meskipun dia mengucapkan itu, apa yang kulakukan sekarang.)

Sambil duduk di tangga batu dari pintu masuk rumah, Tooi berpikir.

Ryura Vega.

Tentu saja, dia bukan seseorang yang dapat Tooi atasi sekarang----dan tentu saja, bahkan jika dia mampu mengatasinya, ia tak punya niat untuk menekan sama sekali.

(Tapi, aku harus melakukan ini bagaimanapun juga. Tak peduli seberapa buruk hasilnya didapat.)

Ini adalah tanggung jawab untuk membuat kontrak dengannya----- [Membersihkan kekacauannya sendiri].

Segera, ingatan kemarin muncul kembali.

Bilah lewat tepat padanya dan tatapan Ryura.

(........itu kali pertama aku melihat Ryura berwajah begitu.)

Matanya memiliki amarah sedingin es tinggal di dalamnya -----tapi pada saat yang sama, dia tampak akan menangis setiap saat.

Apa yang terjadi untuk membuat dia berekspresi begitu?

"K-kamu baik-baik saja, Tooi Onii-chan......"

Alua yang duduk di sampingnya di tangga batu, dengan cemas berbicara dengannya. [Perangkat Arwah(Ray Alma)]-nya sudah dilepas dan dia kembali ke penampilannya yang biasa.

"Kalau aku ditanya baik-baik saja maka...........kurasa aku tak baik-baik saja sekarang. Meski aku bekerja dengan Alua-chan, kita hanyalah secarik kertas di depan Ryura"

"Uu............"

Tooi memberitahu Alua yang gemetar dan tertekan dengan tatapan serius.

"Alua-chan. Ini adalah masalah yang harus kuperbaiki bagaimanapun caranya, kamu tak usah memaksakan diri untuk mengikutiku. Aku tak punya kekuatan untuk melindungi Alua-chan sekarang............"

".............n-nggak! Aku baik-baik saja! Sama sebagaimana Laila Onee-chan melakukannya 10 tahun yang lalu, giliranku untuk menyupport Tooi Onii-chan sekarang! Aku akan dengan sempurna memainkan peran rekan [Tyrant Slayer]."

Laila sudah memiliki pangkat tinggi di militer sehingga dia tak dapat bebas seperti terakhir kali. Itu sebabnya, ia memerintahkan adiknya Alua untuk menjadi asisten Tooi.

"Terima kasih"

Setelah berterima kasih padanya dengan jujur, Tooi melanjutkan kata-katanya dengan senyum masam.

"Meski begitu, [Tyrant Slayer] ya.............menilai dengan apa yang kudengar kemarin, ternyata aku lebih dari yang diharapkan tak disambut di sini."

[Tyrant Slayer] Tooi Cross.

Nama itu berarti persis apa artinya tepat setelah pertempuran 10 tahun yang lalu. Semua orang menyembah dia sebagai penyelamat yang menyelamatkan umat manusia.

Tapi saat ini.

Karena 12 Dewi(Nebulosa) menyebabkan kekacauan di setiap bagian dari benua, sudut pandang itu berubah 180°.

Sembari [Pidana karena membiarkan Dewi ke alam liar], tampaknya ada peningkatan orang-orang membenci dia karena itu.

Saat ini di Kekaisaran, nama Tooi Cross memiliki 2 makna Pahlawan dan Pidana.

(Itu mungkin alasan mengapa Alua-chan memanggilku [Onii-chan] bukan [Tooi Onii-chan] ketika kami berada di kota.)

Dia tak peduli tentang hal itu pada awalnya, tetapi, sekarang dia memikirkan hal itu, itu untuk menghindari kekacauan yang tak diperlukan.

"Yah, apa boleh buat jika aku dibenci. Karena hubungan perempuanku, aku menyebabkan percikan api yang tak dibutuhkan tersebar di dunia ini."

"Itu tak benar!"

Alua berteriak keras dalam menanggapi ejekan diri Tooi.

"Memang benar bahwa, ada banyak orang berbicara buruk tentang Tooi Onii-chan. Tapi! ada juga orang yang mengakui Tooi Onii-chan sebagai pahlawan yang menghabisi raja iblis dan menyelamatkan dunia!"

Untuk seseorang yang awalnya bukan dari dunia ini, Tooi tak begitu peduli apakah dia dibenci atau disukai oleh masyarakat tetapi, ia sejujurnya senang ketika Alua berusaha menghiburnya mati-matian.

Namun, soraknya mulai memanas ke arah yang aneh.

"Bahkan novel dengan [Tooi Cross] sebagai karakter utama terus diterbitkan! Tahun lalu kisah heroik upaya [Tooi Cross] berubah menjadi 7 serial baru!"

"Aku adalah genre populer!"

"Dalam mereka, buku yang menarik perhatian adalah novel baru dengan setting [Karakter utama Tooi Cross sebagai perempuan]."

"Bahkan ada versi perempuan diriku!?"

Apa aku, Oda Nobunaga! balas Tooi dalam pikirannya.

"[Tooi~ Ksatria perempuan manis], memiliki setting asli [Tooi Cross] sebagai perempuan, setelah menerima keimutan dari tokoh utama perempuan Tooi, ia telah mendapat dukungan luar biasa oleh laki-laki."

"Yah, kukira lelaki itu seperti versi perempuan, tapi..........."

Ugaah, Tooi menguasai kepalanya. Dia senang bahwa kisah heroik sedang diterbitkan tapi, ia takkan pernah membayangkan bahwa ia sedang berubah menjadi seorang perempuan.

(Apa lagi............itu sedang sangat didukung oleh laki-laki)

*Zo**zo**zo**zo*.

Sebuah jijik yang tak terlukiskan dan ketakutan ini memenuhi seluruh tubuh Tooi.

(.................k-kalau Oda Nobunaga atau jenderal Sengoku lainnya hidup kembali ke dunia modern dan melihat diri mereka berubah menjadi perempuan di Anime dan buku maka, mereka mungkin akan merasakan perasaan gila ini.....)

Lupakan itu, toh, sangat jijik bahwa ada versi perempuan atau ide-ide gender-bender di dunia ini.

Jika hal ini berlangsung, takkan lama setelah dinovelisasikan istana dan kapal perang akan menyapu dunia.

"Kebetulan, untuk buku-buku dengan popularitas tinggi dengan perempuan; semua 12 Dewi(Nebulosa) berubah menjadi laki-laki dan Tooi terkunci dalam menghadapi 12 laki-laki........."

"Berhenti, aku tak ingin mendengarnya lagi!"

Seperti yang diharapkan, BL adalah no.

(Haa.............Elite dan pahlawan pasti menjadi kasar.)

Di dunia lain, karakternya dibayangkan dan dinovelisasikan tanpa izin, dan pada akhir dari segalanya ia dibuat menjadi perempuan dan BL. Mereka melakukan apapun yang mereka inginkan ketika orang dalam topik tak ada di sekitar.

".............errm setelah dipikir-pikir, Tooi Onii-chan. Bisa aku menanyakan sesuatu?"

Ketika Tooi merasa terganggu dalam ruang martabat dan budaya bebasnya sendiri, Alua bertanya dengan nada rendah yang sama sekali berbeda.

"Apa?"

Usai beberapa saat kemudian, Alua bertanya padanya.

"10 tahun yang lalu, mengapa Tooi Onii-chan kembali ke duniamu sendiri........?"

Ini pertanyaan sederhana dan dasar.

"Mengapa kamu bertanya.........tidakkah normal untuk ingin kembali ke duniaku sendiri."

"I-itu benar.........tapi, Tooi Onii-chan akan menjanjikan status dan imbalan sebagai pahlawan yang memusnahkan raja iblis. Juga...........kamu bisa hidup bahagia denganku dan Onee-chan............"

Membuang kehormatan dan status yang seharusnya dia terima, membuang rekan-rekan yang tersayang------ apa yang ia begitu teguh pergi ke dunianya sendiri sampai ia akan melakukan itu?

"Apa kamu tak mendengar apa-apa dari Laila?"

"Tidak.........hanya [Ini bukan sesuatu yang harus kuberitahu]"

"Wanita itu, dia benar-benar setia ketika memasuki topik ini."

Sementara tersenyum masam, Tooi berucap [Mari kita lihat] sebelum melihat ke langit dan mencari kata-katanya.

"Bukan berarti aku benci di sini. Sebaliknya, aku bahkan akan mengucapkan bahwa aku lebih memilih dunia ini yang lebih baik. Dunia itu adalah duniaku lahir tapi, kupikir ini adalah [Sebenarnya diriku] ketika aku masih di dunia ini. "

"Lalu kenapa"

Tooi membalas pertanyaan Alua .

Dengan suara mengalir dengan kesedihan samar.

"Ini untuk melihat saat-saat terakhir nenek(Abuela)-ku"

"......Abu-ealla?"

"[Abuela] berarti [Nenek]. Nenekku adalah orang Spanyol---Aah, err, dia orang asing bagiku. Aku sering sebut [Nenek] dengan bahasa negara itu."

"Nenek Tooi Onii-chan..........."

"Aku tak punya orang tua. Ketika aku masih kecil, aku telah tinggal bersama dengan nenekku. Karena nenekku adalah orang yang membesarkan aku, dia satu-satunya keluargaku di dunia."

"Tapi........ketika maksudmu saat-saat terakhir........."

"Ya, dia meninggal beberapa hari yang lalu. Dengan garis waktuku, itu sekitar 3 bulan yang lalu"

"Apakah itu.......penyakit?"

"Uuuun. Yah, kamu bisa menyebutnya penyakit tapi............dia hidup panjang sekitar 121 tahun. Kukira kamu bisa menyebutnya rentang hidup."

"Berusia 1-121 tahun.........itu menakjubkan..........."

"Nenek begitu karena ingin hidup lebih lama sekalipun."

Tooi tersenyum gembira.

Dia kemudian melanjutkan sambil berusaha yang terbaik untuk tak menghilangkan senyumnya.

"Sekitar 1 tahun yang lalu, aku diberitahu oleh dokter bahwa [Dia tak punya banyak waktu] ------- dan segera setelah itu, aku dipanggil ke dunia lain."

"! T-tak mungkin..........."

Alua meletakkan tangannya di mulutnya dan terdiam.

Melihat saat-saat terakhir neneknya. Menghabiskan waktu dengannya pada saat-saat terakhir yang tersisa. Dalam rangka untuk membalas semua yang telah dia lakukan karena membesarkannya. Agar dia tak sendirian saat hidupnya berakhir.

Setahun yang lalu itu----segalanya untuk Tooi.

Agar dapat kembali ke dunianya sendiri secepat mungkin, Tooi berjuang mati-matian dan melatih dirinya.

"Itu sebabnya, singkatnya..............aku tak peduli tentang dunia atau negara ini sama sekali. Alasan mengapa aku mengalahkan raja iblis itu untuk membuka pintu ke duniaku sendiri; untuk melakukan itu, aku membutuhkan Ether kualitas tinggi dan harta benda di kastil raja iblis."

Ketika mengirim dia kembali ke dunianya yang tak memiliki Arwah dari dunia ini, ia membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan ketika ia dipanggil.

Diketahui bahwa [Bahtera Reruntuhan] menjadi kosong setelah memanggil Tooi, bertahun-tahun untuk mengisi energi yang cukup agar dapat mengirim dia kembali ke dunianya.

Tepat ketika neneknya hampir di akhir hidupnya, ia tak bisa membuang-buang waktu.

Itu sebabnya----Tooi memilih metode lain.

Mungkin, dia tak memilih itu.

Dia tak memilih metode untuk mencapai tujuannya.

Karena itu, peran besar [Penindasan raja iblis] berubah hanya menjadi satu-satunya [metode]-nya.

Ini menjadi sebuah metode untuk mencapai tujuannya yang tertinggi, yang mana itu untuk kembali ke dunianya sendiri.

"Ini adalah kebenaran [Tyrant Slayer], Alua-chan. Aku.........bukan pahlawan. Aku tak berjuang untuk negara atau untuk para penduduk, itu semua untuk diriku sendiri."

Sementara membuat senyum ironis, Tooi mengucapkan itu.

"Kecewa?"

"T-tidak"

Alua cepat-cepat menggelengkan kepalanya.

"Err, yah........itu cukup mendadak jadi, aku masih belum menerima sebagian besarnya...........Tapi, tak peduli apa tujuan Tooi Onii-chan miliki, sebagai hasilnya kamu menghabisi raja iblis dan menyelamatkan dunia, kamu pasti menjadi pahlawan........itu yang kupikir. Juga……………"

"Juga?"

"Aku masih berpikir........bertarung untuk nenekmu juga seperti dirimu, Tooi Onii-chan."

Alua tersenyum kecil. Senyum itu tampak seperti senyum Alua yang berumur 5 tahun tunjukkan kepadanya, 1 tahun yang lalu.

Setelah merasakan nostalgia di dadanya, Alua memutuskan lagi dan membuka mulut.

"E-err. Ada satu lagi.........boleh aku mengajukan pertanyaan yang aneh?"

"Aneh? Yah, aku tak keberatan."

Alua kemudian mengambil napas dalam-dalam sebelum bertanya dengan tatapan serius.

"Apa Tooi Onii-chan lemari cabul?"

*Zucooo*

Tooi hampir roboh ke tanah.

".............A-Alua-chan? Berhentilah mulai dengan "Boleh aku mengajukan pertanyaan yang aneh?" dan kemudian benar-benar mengajukan pertanyaan aneh, paham?"

"M-maaf. Tapi, aku penasaran............"

"..............Karena Laila mengucapkan itu padaku kemarin?"

"Itu salah satunya tapi............Laila Onee-chan sering menyebut Tooi Onii-chan yang dalam dasar normal ........."

"Si kacamata berpayudara besar itu..........."

Tooi meletakkan tangannya di dahinya sambil berkomat-kamit dengan marah.

".......aku tak di dalam lemari dan juga tak cabul. Aku orang normal, sangat normal. Sebaliknya, aku disiplin. Sebaliknya, aku seorang pria. Laila mengarang karakterku hanya untuk bersenang-senang. Dia hanya ingin mengucapkan cabul cabul cabul pada setiap kesempatan dia bisa."

"O-oh, itu sebabnya ya...... K-kamu benar! Tak mungkin Tooi Onii-chan yang baik dan keren akan menjadi cabul!"

"Tentu saja. Laila sama sekali bersalah. Alua-chan, kamu jangan pernah lagi mengikuti siasat itu dan ucapan negatifnya."

"----Houu. Kamu mengucapkan apa yang kamu mau saat aku tak ada, ya."

Dan.

Saat yang sama membuka pintu terdengar dari belakang, sosok wanita cantik dengan payudara besar luar biasa dan kacamata alimnya muncul.

".........Laila. Kuduga kamu mendengar semua itu."

"Tooi. Apa kamu lupa apa yang kamu lakukan padaku, 10 tahun yang lalu?"

Seketika, Alua menatapnya dengan tatapan terkejut begitu, Tooi cepat-cepat keberatan.

"J-jangan membuatku terlihat buruk. Memangnya apa yang kulakukan padamu?"

"Aku akan memberitahumu karena kamu lupa. Aku ingat jelas semuanya."

Laila benar-benar tersenyum jahat.

"Pertama, kamu mengintipku ketika aku berganti pakaian 13 kali."

"Ap–"

"Kamu mengganggu waktu mandiku 3 kali."

"Tunggu, itu............"

"Kamu menyentuh payudaraku 9 kali. Dan juga, kamu membelainya 4 kali."

"I-itu, tid-tidak dapat dihindari......."

"Kamu tidur denganku di tempat tidur yang sama 5 kali."

"Kamu, itu salah, yah..........."

"Kalau kita hitung dengan apa yang terjadi padaku maka, aku terlihat dengan pakaian dalamku 8 kali, aku telanjang tapi dengan celana dalamku 3 kali, untuk telanjang penuh itu-----"

"Itu terlalu rinci! Kenapa ingatanmu sangat akurat!?"

"Fufu. Kamu bertanya kenapa? Itu karena aku berencana untuk membullymu sampai mati ketika saatnya tiba."

Laila membuat senyum sadis. Alua yang duduk di sampingnya *SAAA* menjauh dari Tooi bahkan sebelum ia sadari.

Dia kemudian menatapnya dengan cemoohan dan tak percaya.

".........Tooi Onii-chan."

"Ja-jangan salah, Alua-chan. Semuanya yang Laila ucapkan adalah suatu macam kecelakaan...........yah, banyak yang akan terjadi karena kami bepergian ke benua bersama-sama............."

Ya, banyak yang terjadi.

Sungguh, banyak yang terjadi.

Tooi mencari penjelasan apa yang akan menghapus imej yang terbentuk di dalam kepala Alua tapi, Laila puas menggoda mereka dan,

"Baiklah, saatnya untuk sarapan. Selesaikan persiapan kalian dan pergi ke ruang makan."

Usai mengucapkan itu, mereka berpisah di sana.

Mereka bertiga kembali ke dalam rumah dan menuju ke ruang makan. Di tengah jalan, Laila membuka mulutnya seakan mengingat sesuatu.

"Benar juga, Tooi. Ini tentang tas perjalananmu melekat di tas aneh yang kamu simpan di kamarmu"

"Tas................aah, tas jinjing"

"Cecil mengeluh bahwa itu mengganggu pembersihan karena disimpan di tengah-tengah kamar. Dibersihkan atau dibuang"

"Nggak mungkin aku akan membiarkannya dibuang."

Tas jinjing ia bawa ke dunia ini, adalah model terbaru. Itu terkunci erat dengan kunci panggil.

Tas jinjing dari Jepang modern, mungkin terlihat seperti tas misterius untuk Cecil(kepala maid) yang belum pernah melihat itu sebelumnya. Ini normal-normal saja untuk ragu menyentuhnya.

"Setelah aku berpikir, Tooi Onii-chan. Sepertinya tas yang kamu bawa di bahumu terisi pakaianmu tapi, apa yang ada di dalam tas besar lainnya?"

Ketika ditanya Alua penuh dengan perhatian, Tooi *fuuu* tersenyum bangga.

"Di situ, terisi barang yang sangat diperlukan dan penting untukku untuk hidup di dunia ini mulai sekarang."

"Barang yang sangat diperlukan.........?"

"Sejenis senjata rahasia. Oh ya, aku akan membereskannya juga, aku akan sedikit menunjukkan."

Mereka mengubah rute mereka dari ruang makan, dan menuju ke kamar Tooi yang di lantai 2.

Bagian dalam tas jinjingnya.

Dan itulah-------Beberapa [barang yang digunakan] ia dibawa dari Jepang modern yang diangkat dengan hati-hati.

Ini adalah kali kedua Tooi Cross yang akan dipanggil ke dunia lain.

Kali pertama adalah dengan keras tapi, kedua----yang berarti ini, itulah yang ia pilih untuk datang ke dunia ini dengan kehendaknya sendiri.

Ada satu perbedaan besar dari waktu ini dan waktu sebelumnya------adanya waktu persiapan.

Dipanggil di dunia lain dan untuk hidup di dunia ini mulai sekarang, Tooi meluangkan waktu hati-hati membuat persiapannya.

Misalnya, stun gun, semprotan merica, air-soft gun yang direnovasi...........senjata-senjata begitu. Semua itu mungkin barang yang bisa didapatkan oleh anak SMA tapi, mungkin dapat berfungsi sebagai serangan mendadak karena tak ada orang di dunia ini memiliki latar pengetahuan semacam itu.

Dan yang paling penting----Smartphone.

Anak kelahiran intelijen modern dan monster berpengetahuan yang cocok di satu pihak.

Dari pertempuran menguntungkan mencari buku-buku seperti buku strategis, instruksi taktik manual, buku medis untuk ensiklopedia seperti ekonomi politik, fisika, ilmu pengetahuan dan geografi; untuk mengakhiri semua ini, ada buku pertanian dan memasak.

Dan juga, seluruh seri Kochikame.

Ia mengunduh setiap e-book dan aplikasi yang bisa dia temukan. Seperti yang diharapkan, ia tak dapat terhubung ke internet tapi, smartphone yang merupakan kotak harta karun pengetahuan lebih dari cukup berguna meskipun di luar jangkauan. Untuk charger, ia membuat persiapan dan menyiapkan 2 tipe tenaga surya.

Selain itu, dari barang-barang untuk tujuan kenyamanan seperti bantal busa atau pemanas untuk rempah-rempah yang akan membantunya menikmati makanannya seperti [Weipa] atau [Ebara Yakiniku sauce].

Kali ini, Tooi telah membuat persiapan penuh untuk hidup di dunia ini.

(...........Ini adalah kesempatan untuk membersihkan namaku. Kesampingkan Laila, aku tak ingin Alua-chan memperlakukan aku seperti orang cabul.)

Setelah mencapai kamarnya, Tooi berjongkok di depan tas jinjingnya.

"Tunggu sebentar. Ini cukup menjengkelkan sebenarnya."

Dia memutar nomor-nomor pada dial lock. Mereka berdua berdiri di belakangnya menatap di tangan Tooi dengan penasaran.

"Itu terlihat cukup aman. Apa itu benar-benar tas perjalanan?"

"Hnn, yah, kira-kira ini berbahaya. Ini sebenarnya perlengkapan standar"

"Fumuu. Jadi Tooi. Kenapa kamu membawa sesuatu dari dunia lain sampai kamu akan melakukan sejauh ini untuk memasukkannya ke dalam tas besar itu?"

"Aku mengucapkan itu sebelumnya kan? Ini adalah hal yang sangat kuperlukan untuk hidup di dunia ini."

Setelah nomornya benar, dial lock terbuka dengan klik. Berikutnya, ia membuka sisi kunci pengguna di kedua sisi.

Seketika----tas jinjing terbuka.

(Hmm?)

Tas itu diisi lebih dari kapasitas aslinya sehingga mungkin berserakan karena lebih dari batas----- tapi.

(Ini aneh. Aku tak ingat ini dikemas.........)

Mengabaikan pikiran bertanya Tooi, tas jinjing menjentik terbuka dan isinya berserakan semua.

Barang-barang yang Tooi bawa dari Jepang modern berserakan di depan Laila dan Alua lihat.

Dan-----itu majalah ero tak terhitung jumlahnya.



"……Hah?"

Tooi tampak terkejut.

Sejumlah besar majalah ero berserakan dari tas jinjing seperti popcorn. Adegan di mana tak terhitung jumlahnya perempuan terbang di langit tampak sedikit seperti Eden.

Gambar penampilan perempuan yang merangsang terlihat di halaman depan dan belakang memenuhi kamar. Majalah ero itu bukan satu-satunya, adult video, adult BD dan sekotak besar ero game juga ada.

"Eh.........Wha, Haaa!?"

Tooi berada dalam kekacauan. AV dan majalah ero yang berserakan dari tas ini, pasti dibuat di Jepang modern.

Perawat berpayudara besar. Istri berpayudara besar. Siswi SMA berpayudara besar. Harem berpayudara besar------- alasan mengapa isinya mengkhususkan [payudara besar], hanya karena preferensi si pemilik.

Si pemilik----yup. Ini preferensi Tooi.

Dalam menyajikan ketegangan terus-menerus, setiap sedikitnya 18+ barang mewah berserakan semua milik koleksi Tooi yang berharga.

(T-tidak mungkin........)

Keringat dingin mengalir sementara ia melihat kesimpulan terburuk.

(Aku membawa tas yang salah..........!)



Siapapun yang tinggal di Jepang modern------tidak, setiap laki-laki yang tinggal di Jepang modern, telah menghadapi masalah ini sebelumnya.

Dan---masalahnya adalah, apa yang terjadi pada koleksi berharga mereka jika mereka meninggal.

Di bawah tempat tidur atau jauh di dalam meja. Atau mungkin, SD card smartphone atau disk data komputer. Sejumlah barang yang dikumpulkan tersembunyi di tempat-tempat terbatas sehingga tak akan ditemukan oleh orang lain.

Mereka semua mewakili tak lain fetish pemiliknya dan menandakan neraka yang lebih buruk dari kematian jika ditemukan oleh orang lain.

Mereka memahami di kepala mereka bahwa [tak masalah pada apa yang lain pikirkan setelah kematian] tapi, mereka tak bisa menerimanya secara naluriah. Rasa malu sederhana dan mendasar bangkit dari kedalaman jiwa mereka akan menolak memiliki kepentingan mereka dari lawan jenis yang akan terlihat.

Kurosu Tooi juga memiliki naluri sebagai manusia modern.

Dipanggil di dunia lain ini, ia berencana untuk mengubur tulang-tulangnya di sini jadi------cukup banyak maksud bahwa ia bunuh diri. Dia kehilangan satu-satunya keluarganya tapi, suatu hari nanti, seseorang mungkin akan menyadari bahwa [Kurosu Tooi] telah menghilang.

Jika itu terjadi, seseorang mungkin ke rumah Tooi.

Polisi mungkin masuk ke kamar apartemen yang ia tinggali bersama neneknya dan kemudian dijual.

Ketika situasi itu muncul-------ia ingin koleksi berharganya tak ditemukan.

Dan tak akan pernah ditemukan.

Karena itu, Tooi membuang koleksinya.

Ketika Tooi berpikir untuk membeli tas jinjing untuk dunia lainnya, ia menemukan obral "Beli 2 dengan satu setengah harga" sehingga tak ada salahnya untuk membeli 2.

Salah satunya adalah untuk [Digunakan], yang lain adalah untuk [Pembuangan].

Yang satu digunakan untuk dipenuhi dengan barang semata-mata memilih untuk bertahan di dunia lain-------dan yang lain untuk pembuangan, dipenuhi dengan koleksi berharga yang ia ambil dengan serius selama bertahun-tahun...........dan perasaannya patah hati.

Dia membawa tas pembuangan ke tempat sampah untuk dibakar, dan dibuang dengan tak dilihat seorang pun; kasus dipecahkan------itulah yang seharusnya terjadi.

(Di mana!? Di mana aku membuat kesalahan!?)

Rupanya, dia membuat kesalahan besar.

Di tingkat yang sama dari anak yang mengacau, ia membuat kesalahan dalam menukar.

"Heee, houu, Fuuun"

Setelah ia dengan cepat membalas kembali, Laila mengambil beberapa buku yang berserakan di lantai dan menatap dengan ekspresi sangat senang.

"Gambar...... apa ini? Kelihatannya lumayan cantik. Kamu mengucapkan padaku sebelumnya ada perbedaan teknologi antara dunia kita tapi.................. aku mengerti, bahkan mencetak teknik seperti ini menunjukkan perbedaan dalam kenyataan. Ooo, ini luar biasa, bahkan bagian seperti ini terlihat begitu jelas........."

".........To-Tooi, Oni-Oniii ................."

Dengan masih ada kekebalan terhadap budaya seperti ini, wajah Alua memerah seperti gurita rebus.

"Aku mengerti. Tooi. Ini adalah hal yang sangat diperlukan yang kamu butuhkan untuk hidup di dunia ini. Kamu melakukannya sejauh ini untuk membawanya ke dunia ini. Kamu mungkin memiliki sedikit keterikatan pada ini ya."

Ketika Tooi menggerakkan kepalanya dengan putus asa dalam mencari alasan, Alua berdiri di sampingnya mulai gemetar dari bahunya dan,

"..............U-Uwaaaaa! Tooi Onii-chan, dasar lemari cabul!"

Sementara berteriak keras, dia berlari keluar dari kamarnya dengan kecepatan yang luar biasa.

Dia tak punya energi untuk mengejarnya. Tooi ingin berteriak juga.

Imej Tooi = lemari cabul, telah benar-benar menjadi kenyataan.

Ini jelas apa yang pantas dia terima.

"Ah. Aku mengerti. Jadi itu berarti bahwa ini adalah barang yang sangat diperlukan untuk [HIDUP] di dunia ini. Ahahaha. Tooi. Kamu sudah memperoleh kebaikan dengan kata-kata pada waktu kita saling tak bertemu."

Dia tak bisa menertawakan lelucon Laila yang ucapkan.

Post a Comment

0 Comments