Reunion v1 Epilog

Epilog

Pertengkaran yang terjadi di kedua negara mengenai wilayah Fior entah bagaimana mencapai akhir.

Kekaisaran Arludea mungkin telah membuat laporan palsu pengiriman 3000 ksatria Arwah akan tetapi, karena mereka mengalahkan sang Dewi sebagai hasilnya, Republik Lectar tak bisa menekan tuduhan apapun kepada mereka.

Mereka dapat meningkatkan masalah tentang seorang pria yang diduga menjadi seseorang yang sebelumnya berafiliasi dengan Kekaisaran—Tooi Cross menunjuk pedangnya pada mereka, tapi.......suatu luka tak cukup untuk menyalahkan seseorang karena tak ada seorang pun yang tewas.

Pada akhirnya, Kekaisaran berdiri di status superior karena memiliki keunggulan diplomatik yang sebenarnya bahwa mereka menggunakan Ryura Vega.

Meskipun demikian, pihak Lectar tak tinggal diam.

Diramalkan bahwa kedua negara akan bentrok di masa depan karena sengketa ini tapi, itulah dunia yang tak Tooi sukai.

"Cantiknya."

Ini adalah di balkon lantai tertinggi di shrine [Angin Ganas].

Tooi mengeluarkan kekagumannya sambil melihat pemandangan di depannya.

Sama sebagaimana ia melakukannya 1 tahun yang lalu.

Ryura berdiri di sampingnya juga membuat senyum nakal seperti yang dia lakukan 10 tahun yang lalu.

"Mengacu padaku?"

"......Tidak, Ryura, bisa kita hentikan lelucon itu?"

"Ufufu. Maaf"

Tak ada seorang pun di sekitar mereka, dan hanya bisikan angin bisa didengar.

Tatapan Tooi mengarah pada lanskap malam.

Ini adalah adegan yang indah yang hanya dia dan Ryura mampu lihat di dunia ini, ini adalah dunia yang sangat ingin Ryura lindungi----

"Kekaisaran dan Lectar masih bertengkar tentang Wilayah Fior. Milik siapa wilayah tersebut, atau bagaimana wilayah tersebut akan diperlakukan sekarang, tampaknya itu situasi yang rumit. Tanah tersebut dikatakan tak cocok untuk pertanian ramah namun, mereka mengucapkan bahwa mereka akan mengembangkan teknik pertanian mulai sekarang, dan akan membuatnya menjadi tempat di mana orang-orang mungkin dapat bermigrasi, setelah proses budidaya dilakukan suatu hari nanti."

"..........begitukah?"

Ekspresi Ryura sedikit berubah muram.

Tooi menunjukkan senyum lembut.

"Lumayan juga memiliki pemandangan yang tak bisa berubah tapi, mari kita nikmati pemandangan yang perlahan berubah mulai sekarang."

Usai mengucapkan itu, Ryura mulai tersenyum gembira.

"Fufu. Tooi pada dasarnya orang egois ya. Kamu selalu membuat kalimat munafik."

".......jangan memanggilku egois."

"Aku benar-benar memujimu."

Tooi menunduk depresi usai ia ditertawakan.

Setelah itu, Ryura menoleh ke pedang pendek di pinggulnya.

"Aku melihat kamu sudah bertemu La Shii."

"Yeah. Aku tak bisa membuat kontrak dengannya tapi, dia memberiku ini. Shii bilang dia akan membuat kontrak denganku kalau aku mengalahkannya."

"Mengalahkannya......setelah masalah gila mendesakmu."

Ekspresi Ryura menegang dengan gelisah.

Dia juga menyadari kekuatan luar biasa La Shii, sebagai sesama anggota dari [Nebulosa].

"Dia bilang bahwa aku bisa menantang dirinya kapan saja karena dia di bawah Kekaisaran. Menggunakan RPG sebagai contoh, dia seperti bos rahasia yang dapat kulihat sejak awal tapi tak bisa menantangnya sampai aku mencapai tahap akhir."

"Aku tak mengerti contoh itu."

"Aku harus melakukan yang terbaik. Agar dapat membuat dia menjilat pantatku."

"Apa sih maksudnya!!?"

"Bagaimanapun"

Tooi mengucapkan itu sambil mengabaikan Ryura yang membalasnya dengan ekspresi sangat marah.

"Aku akan membuat [Nebulosa] mematuhiku sekali lagi, pasti"

Ada desis tekad tak tergoyahkan dalam matanya ketika ia bercerita tentang jalan yang ia ambil.

"Mungkin jalan sulit tapi, tolong pinjam kekuatanmu mulai sekarang, Ryura"

"Sudah terlambat untuk itu"

Ucap Ryura dengan bangga.

"Aku akan mengikutimu ke manapun kamu pergi. Itu karena, aku kan wanita pertama Tooi"

Untuk kali ini, dan untuk waktu sebelumnya juga.

Ada senyum kebahagiaan tertinggi ketika dia menambahkan kalimat itu.

 

"Hei, Onee-chan. Boleh aku mengajukan pertanyaan?"

Usai menyelesaikan bagian dari pekerjaannya, Alua berbicara dengan kakaknya yang sedang duduk di meja kantor.

Saat ini, mereka menulis laporan tentang kemajuan mereka dalam pertempuran. Toh, karena ada banyak hal yang tak bisa mereka laporkan, ada banyak kebohongan berlebihan termasuk isinya.

"Apa?"

"Aku telah mempertanyakan ini sepanjang waktu"

Alua membuat pengenalan itu sebelum bertanya.

"Kamu bilang bahwa alasan mengapa Tooi Onii-chan mampu memerintah [Nebulosa] adalah karena ia sudah menjadi ksatria Dewi, kan? Lalu......... bagaimana dia mendapatkan yang pertama? Untuk Dewi pertama......... ketika ia membuat kontrak dengan Ryura Vega, Tooi Onii-chan bukanlah seorang ksatria Dewi atau semacamnya, kan?"

Lupakan itu, ia mendengar darinya bahwa dia bahkan belum membuat kontrak dengan 1 Arwah pun.

"Bagaimana Tooi Onii-chan.....membuat Ryura Vega menerima dia?"

"Fumu"

Laila meletakkan pena dan meletakkan tangannya di dagunya.

"Nah, ada banyak situasi untuk menggambarkan dalam satu kalimat jadi..........kalau kamu masih meminta ringkasan singkat dan sederhana maka; itu karena Ryura Vega terobsesi dengan virgin."

Alua membuka mulutnya dengan tatapan kosong.

"............ Eh? Ap, eh? Vi-virgin.........eh?"

"Lebih seperti virgin laki-laki bukan perempuan. Lagian, Ryura Vega benar-benar sadar.......kalau orang-orang memiliki pengalaman kontrak atau tidak."

"............."

"Rupanya, itulah alasan mengapa ia hanya membuat kontrak dengan Tooi selama hidupnya. Dia sering bilang [Mereka yang telah membuat kontrak dengan Arwah lainnya sangat kotor dan tak cocok untuk menjadi tuanku] atau [Sebuah kontrak adalah mustahil kecuali jika pengalaman pertama orang tersebut juga]."

Hanya yang kuat menantang Shrine yang Dewi tinggali.

Sebagai hasil jelas, mereka semua ksatria Arwah yang telah menguasai [Ray Alma] yang merupakan keahlian utama teknologi Arwah dan telah membuat kontrak dengan beberapa Arwah.

"E-err.........jadi, D-De-Dewi, sebuah kontrak.....memiliki semacam maksud?"

"Maksud apanya?"

"Y-yah......err.......hu-hubungan, se-seksual........."

"Maksudmu seks?"

"Jangan terlalu jelas tentang itu, Onee-chan bodoh!"

"Sudut pandang mereka tentang itu bervariasi antara Dewi. Masing-masing memiliki pengalaman yang sama sekali berbeda. Bagaimanapun, ini sama artinya bahwa Ryura Vega adalah Dewi yang hidup di bawah rasa kebajikan sebagai dasar sudut pandangnya."

Jika itu benar maka, alasan mengapa Tooi Cross mampu membuat kontrak dengan Ryura Vega adalah sangat terkait dengannya yang dari dunia lain.

Jika itu adalah manusia di dunia ini maka, tak ada yang akan menantang Shrine tanpa setidaknya satu Arwah kontrak yang siap.

Ada juga yang takkan berpikir untuk memiliki Dewi sebagai Arwah kontrak pertama mereka.

"Tentu saja, terlepas dari memiliki pengalaman pada kontrak atau tidak, itu masih hanya pemicu untuk segalanya yang lain."

Laila menambahkan komentar itu. Matanya sedikit menyipit tampak seolah-olah dia merasa nostalgia pada masa lalu.

(Pemicunya...... begitu ya, dia benar)

Banyak kejadian dan drama mungkin terjadi 10 tahun yang lalu dengan Tooi dan Ryura, dan juga [Nebulosa] yang lainnya pula.

Tak perlu diucapkan; Laila juga.

Alua tak bisa menjemput mereka sejak ia masih muda pada saat itu.

"Apapun itu, aku senang dia entah bagaimana berhasil mendapatkan kembali salah satu [Nebulosa]. Ada 11 lagi yang tersisa huh............."

Laila tenggelam ke kursinya.

"Ada juga La Shii Fomalhaut............ mari kita tinggalkan dia untuk sekarang; kita harus berpikir tentang masa depan. Kupikir keberadaan [penerus Tooi Cross] secara bertahap akan menjadi terkenal tapi, siapa yang tahu seberapa jauh itu akan tetap efektif........."

Dalam [Nebulosa], jika ada Dewi yang memiliki tempat lokasi mereka seperti La Shii dan Ryura, ada juga dewi yang keberadaannya hilang.

Ini tujuannya untuk menarik Dewi-dewi dengan membiarkan dia menyebutkan dirinya sebagai [penerus Tooi Cross]. Ini adalah untuk mengetahui keberadaan mereka sejak penerus dari tuan mereka sebelumnya telah muncul. Ini adalah rencana untuk mengharapkan semacam reaksi dari [Nebulosa].

"Aku tak tahu bagaimana itu akan berlalu tapi, masa depan kita terlihat seperti akan dipenuhi dengan kesulitan........"

Laila kemudian membuat ekspresi serius,

"Alua."

Dia kemudian, memanggilnya dengan nada serius. Alua mengerutkan bibirnya.

(.....Aku tahu)

Dia tahu apa yang Laila akan ucapkan.

Dia mungkin akan memberitahu dia untuk putus sebagai rekan Tooi.

(Aku tak berguna sama sekali........)

Dia mungkin bertindak sebagai pengawalnya ketika ia tak memiliki Dewi kontrak tapi, Tooi memiliki Ryura Vega sekarang. Dia mungkin tak sekuat seperti sebelumnya namun, ia telah mendapat kembali kekuatannya yang jauh lebih unggul dari kekuatan Alua.

Dan karena kejadian ini, wajah Tooi yang sudah dikenal oleh militer. Tak perlu Alua untuk tetap bersamanya.

Merasa menyesal tentang kurangnya kekuatannya, Alua mengepalkan tinjunya tetapi, kata-kata Laila ucapkan tak terduga baginya.

"Aku akan mengandalkanmu mulai sekarang"

"Eh?"

"Keberadaanmu diperlukan dalam perjalanan Tooi. Kamu bertindak sebagai penolongnya"

"........T-tunggu, Onee-chan!"

Suara Alua yang panik karena kata-kata yang didengarnya adalah bukan apa yang ia prediksi.

"Kenapa…….? Tooi Onii-chan memiliki Ryura Vega sekarang tahu? Aku menyadari bahwa ini adalah kali kedua bahwa ini adalah masalah dunia kita. Aku tak berguna dalam insiden terakhir.......jadi, kenapa......."

".......Benar"

Laila menunduk dengan ekspresi yang menyakitkan sebelum membuka mulutnya dengan lembut.

"Kukira sudah waktunya untuk memberitahumu, Alua. Apa kamu mengerti mengapa aku mempercayakan kamu sebagai rekan Tooi? Apa kamu tahu apa yang kuminta darimu?"

"Itu..........bukannya itu menjadi penolong Tooi Onii-chan? Bertindak sebagai pengawalnya, atau membantu kebutuhan sehari-harinya, semacam perawatan."

"Bukan."

Dia dengan tegas membantah hal itu.

"Apa yang kuminta darimu, adalah menjadi [Rantai]-nya"

"Rantai?"

"...........Itu taruhan, untukku. Untuk memanggil Tooi Cross ke dunia ini sekali lagi"

Alua tersentak dengan suara gelisah.

Itu karena Laila membuat wajahnya yang biasa tak kenal takut dan tak kehilangan ketenangannya akan tetapi, membuat ekspresi seolah-olah dia terpojok.

Ini adalah pertama kalinya selama hidupnya bahwa ia melihat kakaknya ketakutan begini.

"Dia mengucapkan hal ini padaku 10 tahun yang lalu. Dalam cara yang lebih spesifik, ini adalah kata-kata neneknya tapi----"

Usai membuat pengantar itu, dia meniru kalimat Tooi dengan [nenek(Abuela)-ku mengucapkan ini].

"[Aku tak percaya orang-orang yang bergerak dengan rasa keadilan. Aku percaya orang-orang yang jujur dengan keinginan mereka]."

"............."

"Alasan mengapa ia bekerja sama denganku 10 tahun yang lalu itu mungkin karena aku menguat pada keinginanku sendiri. Kali ini, giliranku untuk percaya dan mengharapkan sesuatu dari keinginannya. Dan itu obsesi Tooi Cross dengan [12 dewi(Nebulosa)]."

"O-obsesi....?"

"Sama seperti apa yang selalu kuucapkan, dia lemari cabul. Sementara membuat wajah dingin dan tak tertarik..........ada sifat sejati yang takkan keluar. Ada sifat yang dia sembunyikan. Ada monster keinginan murni tidur jauh di dalam perutnya."

Wanita yang pergi ke medan perang dengan Tooi Cross sebagai rekannya 10 tahun lalu mengucapkan ini.

"Dia setia pada keinginannya, karena itu, ia akan mencurahkan seluruh hatinya kepada orang-orang yang dicintainya. Sama sebagaimana ia berjuang mati-matian untuk neneknya, dia akan melakukan apapun untuk melindungi dunia dan akan menghadapi apapun musuhnya itu."

Tooi mempertaruhkan hidupnya untuk melawan [Raja Iblis] untuk bertemu neneknya.

Itu bukan untuk perdamaian dunia atau penyatuan dunia, itu semua untuk keluarga satu-satunya.

Alua merasa bahwa itu adalah hal yang indah untuk dilakukan.

Dia merasa bahwa itu adalah kisah dengan suasana menyentuh.

Tapi, Laila merasa takut pada bahaya mengintai di sana.

"Paham Alua? Tooi Cross akan mengubah dunia menjadi musuhnya karena wanita. Kalau itu untuk orang yang dicintainya, kalau itu untuk melindungi dunianya sendiri, ia akan meremehkan prestasi besar [Penindasan Raja Iblis] sebagai [Cara] sederhana..........."

Mengubah dunia menjadi musuhnya karena wanita.

Dia pikir itu hal yang cukup keren.

Karakter utama, Tooi, yang muncul dalam cerita bertema [Tooi Cross] yang Alua tengah asyik membaca, seringnya karakter semacam itu.

Dia seorang pejuang pemberani yang akan menantang musuh kuat tak peduli seberapa kuat mereka, demi rekan-rekan mereka.

Ketika rekan-rekannya dan dunia ditempatkan pada timbangan, ia takkan ragu untuk memilih rekan-rekannya dan akan berani memilih bertarung dengan dunia dari depan; itu semacam pahlawan super keren dia.

"Kalau ini adalah kisah pahlawan atau semacam legenda maka, itu mungkin menjadi tindakan terhormat. Tapi, melakukan hal itu dalam kenyataannya........hanyalah sekedar kemarahan"

"............ .."

"Tooi Cross takkan ragu untuk memperlakukan dunia sebagai musuhnya kalau itu untuk orang yang dicintainya. Dia akan membuat keputusan apapun kalau dia bisa melakukannya atau tidak. Dan dia akan melakukannya dengan mudah"

Tooi menghabisi [Raja Iblis] Hadar yang merupakan ancaman yang menyerang seluruh benua.

Untuk [Tujuan]-nya menengok saat-saat terakhir neneknya, ia mengalahkan musuh yang mencoba untuk menghancurkan dunia.

(Itu berarti, itu hanya kebetulan? Itu karena dia harus menghabisi raja iblis untuk kembali ke dunianya............ [Tujuan] Tooi Onii-chan dan [musuh dunia] kebetulan tumpang tindih satu sama lain........)

Aku bukan pahlawan atau penyelamat.

Kata-kata Tooi ucapkan berkali-kali bukan kesopanan atau penghinaan diri. Jadi itu berarti adalah kebenaran nyata.

Jika sesuatu yang lain yang harus ia hancurkan untuk kembali ke dunianya maka, apa keputusan Tooi Cross akan buat-----

"Kali ini, ia membuat [Tujuan] utama untuk membangun kembali kontraknya dengan [12 Dewi(Nebulosa)]. Dia mungkin akan melakukan apa saja untuk itu. Sebagai hasilnya, bahkan aku tidak bisa membayangkan apa yang akan ia bawa ke dunia ini."

Itulah sebabnya Laila memberitahunya.

"Aku ingin kamu menjadi [Rantai]-nya, Alua"

"................"

"Dia mencoba untuk bertindak sebagai kakak yang baik di depanmu karena beberapa alasan. Kalau kamu tinggal di sisinya......... bahaya yang merajalela mungkin akan sedikit turun."

Usai mengucapkan itu, Laila berdiri dari kursinya. Dia berbalik menjauh dari meja kantornya dan berjalan menuju Alua.

"Tentu saja, aku tak tahu seberapa jauh sebuah [Rantai] seperti kamu akan menjadi efektif. Tooi mungkin memperoleh kekuatan dan semakin terpesona dengan kekuatan tapi..............aku tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi."

Berjalan separuh jalan, Laila mengambil pedang.

Ini pedang berharga keluarga Schut.

Ini pedang kebanggaan yang Alua warisi dari Laila sekitar waktu ketika ia diberitahu untuk menjadi rekan Tooi.

"Dia mungkin berbenturan dengan Kekaisaran Arludea sebagai akibat dari dia berhasil berjalan di jalan hidupnya. Dia mungkin menjadi bencana lebih buruk dari [Raja Iblis] Hadar, dan menjatuhkan Benua Reneous ke dalam kekacauan. Kalau itu terjadi-----"

Dia memberi pedang berharga untuk Alua.

Laila menatapnya dengan tatapan menakutkan nan serius.

"Kalau itu terjadi, kamu bunuh dia."

"Uh!?"

"Gunakan pedang untuk menusuk punggungnya saat ia melewati ranah manusia. Itulah peran seseorang yang menjadi rekan dari pria bernama Tooi Cross."

Orang itu, harus paling dekat dengan Tooi dan paling tahu tentang Tooi 10 tahun yang lalu, mengucapkan itu dengan sikap tegas.

"-----Eh"

Giginya berdentum.

Perasaan dingin berlari di punggungnya dan seluruh tubuhnya menggigil dari intinya. Perasaan gelisah dan tak pasti yang tak bisa dia bedakan apakah itu adalah ketakutan atau kejutan mengendalikan hati Alua.

Dia mengulurkan tangan gemetar dan menerima pedang berharga. Ini berat. Membiarkan berayun berkali-kali di masa lalu, pedang yang dia pikir dia kenal, melepaskan perasaan menyeramkan seolah-olah ini adalah pedang sihir terkutuk.

Alua Schut hendak dihancurkan oleh berat perannya yang dibebani di kedua bahunya.

 

Bulan bersinar dan bintang-bintang berkilauan di langit malam.

"Uuuun. Tooiii.........."

"Dia tertidur."

Di balkon Shrine, keduanya mengobrol acak seolah-olah untuk mengisi kehilangan 10 tahun mereka, akan tetapi, Ryura tertidur sebelum dia sadari.

Tooi dalam posisi di mana dia memberikan bantal pangkuan.

".........kalau aku harus memilih, aku berharap kamu akan menjadi orang yang memberiku bantal pangkuan. Dengan wajahku menghadap ke bawah "

Sementara bergumam sesuatu yang gila dengan mendesah, dia melihat Ryura yang kepalanya ada di pangkuannya. Ketika dia melihat wajah lega dan tenangnya, hatinya terasa damai.

Setelah ia menepuk rambut perak halus, dia segera teringat peristiwa dari 1 tahun yang lalu.

Waktu ketika ia mencabut kontraknya dengan [12 Dewi(Nebulosa)], setelah ia menghabisi raja iblis.

Selama waktu itu, Tooi tidak membicarakan neneknya.

Jika dia benar-benar menjelaskan alasan untuk ingin kembali, kejadian ini tidak mungkin terjadi tapi, ia masih memiliki niat pada menceritakan [12 Dewi(Nebulosa)] tentang neneknya.

Itu karena, bahkan jika tidak ada masalah dengan neneknya, Tooi memiliki niat penuh untuk berpisah dari [12 Dewi(Nebulosa)].

"……Aku takut"

Tooi bergumam pada dirinya sendiri setelah melihat langit kosong.

"Aku takut...........menjadi lebih kuat dan lebih kuat"

Dengan beberapa Dewi yang memiliki kekuatan 1.000 tentara masing-masing di bawah komandonya, dia takut kekuatan yang ia dapatkan yang melampaui wadah menjadi manusia. Dan-----

"Lebih penting lagi, aku takut sensasi yang aku rasakan ketika aku kuat. Aku merasa bahwa aku tidak perlu terus mempertahankan kontrak dengan [12 dewi(Nebulosa)]"

Dia takut dirinya setelah ia terpesona dengan kekuatan, dimiliki oleh kekuatan, dan tenggelam oleh kekuatan

Kekuatan yang ia dapatkan sangat melampaui kekuatan seorang manusia dapat tangani.

Itu sebabnya, Tooi memilih untuk berpisah dengan [12 dewi(Nebulosa)].

"...............Tapi, itu adalah sebuah kesalahan. Aku hanya melarikan diri. Aku hanya melarikan diri tanpa menghadapi semuanya dan menghadapinya"

Itu sebabnya ia akan menghadapi mereka dengan baik kali ini.

Untuk itu, dia membuang dunia lamanya dan datang ke sini.

"Maaf, Ryura"

Tooi menurunkan pandangannya ke pahanya dan mulai pada Ryura dengan tatapan yang menyakitkan. Dia kemudian membawanya ke atas dan melakukan gendong tuan putri.

Ia masuk ke kamar tidur sebelah balkon dan ditempatkan Ryura di tempat tidur kanopi.

Setelah ditinggalkan di kamar tidur, ia kembali lagi ke balkon.

"......kalau aku melakukan hal-hal dengan benar, Ryura takkan diambil keuntungan oleh militer Lectar........Ryura ....takkan digunakan"

Sementara bergumam begitu, Tooi menaruh tangannya di pagar.

"Aku pun tak memikirkan itu ........itu cukup mungkin bahwa seseorang akan menggunakan [Nebulosa]. Itu mungkin bahwa mereka mendirikan sebuah kontrak baru dengan seseorang yang bukanlah aku-----"

*Mishiiri*

Pagar yang ia pegang dengan kedua tangannya berderit.


"Aaah, tidak........aku tak bisa memaafkan hal itu. Aku merasa mau muntah hanya berpikir bahwa orang lain selain aku menggunakan [12 dewi(Nebulosa)]......."

Meskipun ia dapat menahan perpisahan mereka, [dicuri(NTR)] adalah satu-satunya hal yang tak bisa dia tangani.

Dan,

Usai mengucapkan itu, Tooi mendongak. Mata melihat ke langit, dengan cahaya hitam gelap yang begitu gelap sampai-sampai mungkin menelan cahaya bulan yang pucat.

"[12 Dewi(Nebulosa)]-------

Dewi Bab Pertama(Primera) [Angin Ganas] – Ryura Vega

Dewi Bab Kedua(Segunda) [Es BiruLangit] – Belfriede Canopis

Dewi Bab Ketiga(Tercera) [Melodi Ilusi] – Di Anna Altair

Dewi Bab Keempat(Cuarta) [Kematian Buruk] – Zoema Spica

Dewi Bab Kelima(Quinta) [Permaisuri Senjata] – Zesca Aldebaran

Dewi Bab Keenam(Sexta) [Bumi] – Gushana Rigel

Dewi Bab Ketujuh(Septima) [Serba Tahu] – Minami Arcrux

Dewi Bab Kedelapan(Octava) [Pohon Dunia] – Jimalta Mimoza

Dewi Bab Kesembilan(Novena) [Tanpa Wajah] – Al Ai Yuk Capela

Dewi Bab Kesepuluh(Decima) [Halilintar] – Pandura Regulus

Dewi Bab Nol(Nol) [Ruang & Waktu] – La Shii Fomalhaut

Dewi Bab Akhir(Ultima) [Kehampaan Absolut] – Mephiros Betelgaus

---Aku takkan menyerahkan seorang pun pada orang lain."

Dengan jelas.

Cepat dan lancar.

Tidak peduli.

Sungguh-sungguh.

Berani.

Tooi Cross mengucapkan nama-nama eksistensi yang dibutuhkan untuk membangun dunianya.

 

"[Nebulosa(Kalian semua)] adalah milikku"

 

Awan menutupi bulan purnama dan seluruh tempat tertutup dalam kegelapan sementara.

Tak ada seorang pun di dunia ini tahu apa ekspresi si pemuda, yang bukan seorang pahlawan atau penyelamat, dibuat pada waktu itu.

 

Post a Comment

0 Comments