Kujibiki Tokushou Bab 138

Bab 138 – Neora Comenena

"Terima kasih atas bimbingannya, Aruji"

Nana menyarungkan pedangnya dan memberi isyarat ke arahku.

Rambut panjang lurus indah, diluruskan kembali, mengenakan armor ksatria putih.

Sungguh, wanita itu manis.

"Kau menjadi lebih kuat lagi"

"Terima kasih. Ini adalah kesenangan terbesarku mendengar Aruji mengatakan itu"

"Kalau kau sekuat ini saat pertama kali kita bertemu, mungkin aku kalah"

"Tidak sama sekali. Aku merasa belum bisa mengejar Aruji saat itu. Aku harus terus bekerja keras "

"Begitu. Lakukan yang terbaik"

"Ha!"

Dia sedikit membungkuk hormat.

Setelah selesai berbicara dengan Nana, aku melihat ke samping.

Neora ada di sana.

Sejak tadi, dia melihat pertarunganku dengan Nana sendirian.

Seiring dengan bangunnya Nana, dia juga mengikuti kami ke sini. Yah, itu juga bagus.

"Dia cukup tenang"

Ya.

Kapten peleton kedua tentara budak, Neora Comenena.

Dari awal sampai akhir, dia melihatku dan Nana bertarung "normal".

"Nana"

"Apa?"

"Kau kan yang mengangkat kapten peleton itu?"

"Ha!"

"Apakah sama dengan Neora?"

"Betul"

Begitu ya.

Seseorang yang Nana akui huh.

Aku tertarik

"Aruji"

"Un?"

"Jika itu tidak membuatmu merepotkan, bisakah kau melatihnya juga?"

"Yeah, boleh saja"

Jawabku segera

Seorang wanita yang tidak terganggu melihat Nana dan aku bertarung, seorang wanita yang Nana tunjuk sebagai kapten peleton kedua.

Neora Comenena.

Aku tertarik padanya.



Di tengah lapangan latihan, aku menghadap Neora yang menggantikan Nana.

Dia menggunakan pedang tipis panjang.

panjangnya melebihi dua meter.

"Hou"

Karena panjang, awalnya bengkok. Tapi begitu dia mengambil sikap, itu berhenti dalam keadaan horizontal.

Pedang dalam keadaan lurus seolah-olah solid.

Udara di sekelilingnya juga berubah. Dia mulai menarik udara yang membuat Eleanor tertarik.

"Ayo mulai"

"Iya!"

Aku mencobanya dulu.

Dengan santai aku melompat ke arahnya dan mengayunkan Eleanor dari atas.

Serangan instan mendaratーーAku tidak merasakan apa-apa.

Itu benar-benar ditangkis oleh Neora.

"Ohh!"

Aku tidak bisa menahan suara dengan takjub.

Ketika aku berpikir bahwa keseimbanganku rusak setelah ditangkis, tidak berhenti pada saat itu. Aku merasa seperti ditarik ke mana dia menangkis.

Aku berdiri tegak dan memotong kali ini.

Dia menangkisnya lagi dan tubuhku ditarik ke sisi yang lain.

"Menarik! Teknik itu! Kau tidak hanya menangkis kan?"

"......"

Neora tersenyum masam dan tidak menjawab.

Aku meluncur ke arahnya lagi. Kali ini, aku memotong secara diagonal dari bawah.

Dia menangkisnya untuk ketiga kalinya, dan aku merasa tubuhku ditarik ke atas.

Aku benar-benar yakin sekarang. Aku membuat tebasan miring itu untuk mengetahui itu.

Begitu seranganku ditangkis, aku merasa ingin segera melompat, dan pasti, rasanya ini berbeda dengan serangan biasa.

Ini menarik, jadi aku menebas Neora untuk meningkatkan siklusnya.

Aku menebas, menebas, dan menebas, dari atas dan bawah ke kiri ke kanan, dari empat arah ke delapan arah, aku meluncur ke arahnya.

Keseimbanganku hancur setiap kali aku ditebas, dan perasaan ditarik dan itu cukup menarik.

Menarik, sungguh menarik.

"Dari sini, dari samping, kau terlihat seperti ditarik dengan tali"

Mungkin itu, itu seperti balon air yoyo yang terpental ke sana sini.

"Teknik semacam ini cukup efektif untukmu yang menggunakan kekuatan konyol"

Kau tidak perlu mengatakannya padaku.

Kalau begitu, ini juga menyenangkan, tapi itu tidak akan menjadi latihan.

"Ayo dan serang aku, Neora"

"Iya!"

Neora dengan ceria membalas tapi tidak ada tanda-tanda dia menyerang.

"Bukan karena dia menggunakan teknik kontra?"

Begitu yaーーkalau begitu!

Aku menebas menggunakan Eleanor.

Neora menerima itu.

Begitu dia menerima serangan itu, tubuhku ditarik ke arah di mana aku menyerangーーdan aku merasakan kehadiran yang membuat punggungku dingin.

Ujung pedangnya berkedip terang.

Begitu ya, seperti itu ya.

Dia menggunakan kekuatan lawannya untuk menarik mereka menjauh, dan menepis langsung ke arah mereka dengan ujung pedangnya.

Sebuah cross-counter setelah menghancurkan keseimbangan seseorang, kurasa.

Aku mengerti teorinya. Ini cukup mengesankan.

Ini adalah teknik yang bisa memastikan counter dengan tajam.

Tapi!

"Itu diblokir?!"

"Tujuanmu bagus, tapi kecepatan dan kekerasanmu belum cukup"

"Eh?"

"Seranganmu sendiri. Meskipun kau memasukkan momentumku, itu jauh lebih rendah dari tebasan Nana"

"Uu......!"

Neora memperbaiki sikapnya.

Aku menyerang dengan Eleanor.

Aku ditarik menjauh dan titik pedangnya terbang ke arahku.

Aku menemani teknik Neora dengan rangkaian gerakan.

"Belum, masih belum cukup"

"Iya!"

"Ini terlalu cepat, lawan akan tahu kalau kau menunjukkan tujuanmu sebelum kau menjauhkannya"

"Iya!"

"Selanjutnya!"

"Oh~ oh~ , tampaknya kau sangat bahagia. Sama seperti bocah yang mendapat mainan baru"

Eleanor mengatakan sesuatu, tapi itu tidak masuk ke telingaku.

Ini Neora bagaimanapun juga.

Wanita yang memiliki teknik menarik ini.

Aku menemaninya dan melatihnya.

Aku juga mengulurkan tangan untuk memperbaiki tekniknya.

Ketepatannya meningkat secara bertahap.

Waktunya melakukan serangan balasan setelah melepaskan serangan lawan secara perlahan membaik.

ーーdan akhirnya

"Kakeru-sama!"

Neora memanggilku dengan suara teriakan seperti jeritan.

Itu karena serangannya dalam waktu terbaiknya memukulku langsung di tenggorokanku.

Tentu saja, aku benar-benar tanpa cedera.

Dia membuat serangannya pada waktu yang lebih dari yang kuharapkan, jadi aku sedikit kedinginan di belakang.

“Syukuーーhya!”

Aku memeluk punggung Neora, membawanya ke pelukan, dan membawanya ke barak.

"K-Kakeru-sama?"

"Aku senang, ayo kita lakukan"

"Eh, Ehhhhhhh?!"

Kami memasuki barak dan aku maju dengan langkah lebar.

Kami melewati beberapa budak. Setiap orang terkejut pada awalnya, tapi mereka mungkin mengerti melihatku membawa Neora seperti seorang putri. Mereka membuka jalan tanpa mengatakan apapun.

Aku membawanya ke kamarnya dan mendorongnya ke atas ranjangnya.

"Kakeru-sama, ini, sebaiknya lebih baik melakukannya dengan Nana-samaーー"

"Aku ingin memelukmu sekarang"

"Ehhh?! Tapi, seseorang seperti sayaーー"

Aku menatap Neora yang membuat alasan.

Aku menatap lurus ke arahnya. Aku menatapnya tanpa kata-kata.

Dia berangsur pulih dari kepanikannya.

"Ayo lakukan"

"……iya"

Neora mengangguk malu-malu dan menerima.

Aku menciumnya, dan menanggalkan pakaiannya.

Neora menerima semua itu.

"Aku mengerti bahwa kau naksir dia, tapi jangan menghancurkan dia oke?"

Pihak ketiga mengatakan sesuatu, tapi aku mengabaikannya.

Ini Neora bagaimanapun juga.

Aku membuat wanita hebat yang tak terduga di dekatku.

Post a Comment

1 Comments