Kujibiki Tokushou v1 Bonus Story

Bonus Story - Pekerjaan Maid


Aku bisa mendengar suara yang datang dari pintu masuk, tampak seperti seseorang pulang.

Aku pergi menuju pintu masuk, dan Helen-san ada di sana.

Aku selalu terpesona bagaimana Helen-san tampak. Helen-san sangat cantik, anggun, dia "Sang Putri".

"Selamat datang kembali, Helen-san. Apa Anda hanya sendiri hari ini?"

"Iya. Kakeru-sama mana?"

"Dia saat ini tidak ada di mansion. Saya berpikir bahwa dia akan pulang pada sore hari"

"Begitukah? Lalu, aku bisa menggunakan kamar mandi sampai Kakeru-sama pulang"

"Saya mengerti, saya akan mempersiapkan segera"

Aku menyiapkan mandi sangat cepat.

Aku memandu Helen-san ke ruang ganti, dan melepas pakaiannya.

"Hawa~......"

"Apa?"

"T-tidak! Tidak apa-apa"

*Chokon*, Helen-san memiringkan kepalanya sambil tersenyum ramah.

Helen-san adalah putri asli, dia tidak keberatan sama sekali kalaupun aku melepas pakaiannya.

Dia tidak keberatan maid sepertiku melihat tubuhnya sama sekali, seperti yang diharapkan dari sang putri.

Aku membantu Helen-san mandi, dan menjaganya.

Aku mengawal Helen-san ke kamarnya di mansion, membuat rambutnya jatuh lurus, dan mengeringkannya hati-hati.

"Hawa~......"

"Kusu~, apa itu kali ini?"

"Eh! Ah! Maafkan saya! Rambut Helen-san sangat indah"

"Masa?"

"Iya! Ini berwarna keemasan dan panjang, ini sangat cantik!"

"Terima kasih"

"Saya tahu, Helen-san, ini adalah sesuatu yang saya dengar dari maid lainnya, tapi ada gaya rambut yang populer dengan wanita dangan status tinggi belakangan ini"

"Populer, ya"

"Iya! Mereka bilang itu adalah gaya rambut yang populer dengan laki-laki! Saya pikir mencobanya sendiri, tapi itu adalah gaya rambut yang tidak bisa dilakukan jika rambutnya tidak cukup panjang"

"Populer dengan laki-laki...... Aku ingin tahu apakah Kakeru-sama akan menyukainya"

"Saya yakin bahwa beliau akan menyukainya!"

"Lain kali, kau bisa melakukannya padaku kalau Kakeru-sama ada"

"Iya!"

Setelah aku mengeringkan rambutnya, Helen-san mengambil dokumen-dokumen yang ia bawa dengannya, dan mulai bekerja.

Wajahnya dari samping terlihat serius.

Wajahnya sudah cantik, tapi dia lebih cantik dan lebih cantik lagi.

"Saya tahu"

Aku membuat teh untuk Helen-san.

Ini adalah cara yang kudengar dari maid lainnya, itu adalah teh yang mengurangi stres ketika pikiran dan mata lelah.

Setelah itu, bumbu ajaib.

Itu adalah rempah-rempah yang meningkatkan feromon wanita.

Aku benar-benar tidak tahu persis apa itu feromon, tapi kupikir bahwa jika Helen-san memiliki lebih banyak feromon, Tuan akan senang, jadi aku memasukannya sedikit.

Ketika aku kembali ke kamar, Helen-san masih bekerja serius, jadi aku meninggalkan teh di sisinya, dan meninggalkan kamar diam-diam.

Ketika aku kembali ke lobi, kali ini, Delfina-san ada di sana.

Si pedagang, Delfina-san. Dia mengenakan baju seksi saat seperti biasa.

Dia tinggi, dan ramping, orang yang sangat seksi.

"Selamat datang kembali, Delfina-san. Apa Anda hanya sendiri hari ini?"

"Iya, aku sendiri. Kakeru-sama mana?"

"Dia saat ini tidak ada di sini. Dia bilang bahwa dia akan pulang di sore hari"

"Jadi begitu, lalu aku harus buru-buru dan kembali ya"

Delfina-san mengatakan itu.

Orang ini mempunyai janji indah dengan Tuan.

Itu janji bahwa ketika Delfina mau, Tuan akan menjemputnya dan membawanya ke mansion.

Kalau aku ditanya apakah aku iri, itu suatu hal yang sedikit rumit.

Karena, aku maid. Bekerja di mansion Tuan adalah kebahagiaan nomor satu.

Untuk merasakan kebahagiaan dijemput, kebahagiaan bekerja untuk Tuan perlu untuk dikorbankan.

Ini hal rumit.

Selagi aku berpikir bagitu, Delfina-san menatapku lekat sepanjang waktu.

"Ada apa?"

"Ngomong-ngomong, aku punya sesuatu yang ingin ditanyakan sejak tadi"

"Ditanyakan?"

Aku ingin tahu apa itu? Apakah Delfina-san mempunyai sesuatu yang ditanyakan seseorang sepertiku.

"Kau, bisakah kau bekerja di tempatku?"

"Eh?"

"Singkatnya, aku mencarimu. Apa yang kau pikirkan?"

"M-M-M-M-M-Mencari?"

"Kenapa kau panik begitu?"

"K-Karena mencari seseorang seperti saya"

"Aku punya motto, bahwa aku tidak akan melakukan bisnis yang merugikan"

"Tapi, saya telah bekerja di mansion ini......"

"Aku akan mengirim sepuluh maid ke mansion ini sebagai gantinya. Dengan setidaknya segitu, mereka akan mampu menutupi pekerjaanmu"

"Sepuluh?"

Aku bertanya-tanya kenapa sepuluh. Apakah itu berarti sesuatu.

"Maafkan saya"

Aku meminta maaf. Ini adalah kesepakatan yang disayangi, tapi aku tidak bisa menerimanya.

"Bagaimanapun, saya maid budak Tuan"

"Begitu ya. Itu terlalu buruk. Yah, aku tidak berpikir bahwa aku bisa mencuri seseorang darinya..... aku juga seperti itu"

Delfina-san menggumamkan sesuatu pada akhirnya. Aku tidak bisa mendengarnya dengan baik, tapi bibirnya tersenyum, jadi itu mungkin senang.

"Maaf sudah mengganggu. Aku akan datang lagi sore"

"Iya! Harap berhati-hati"

Aku membungkuk, dan mengirim Delfina-san.

Aku sendirian, menghitung pekerjaan yang tersisa dengan jemariku.

Aku selesai membersihkan, aku selesai mencuci pakaian.

Aku sudah selesai memesan bahan makanan untuk Lucas-san, bekerja selain itu adalah.......

Aku tahu, aku harus memotong kayu bakar. Aku menyiapkan mandi untuk Helen-san, jadi yang tersisa hanya beberapa.

Aku pergi ke taman, dan memotong kayu bakar.

Untuk memastikan bahwa akan baik-baik saja meski kapan saja, aku memotong kayu bakar sehingga dapat digunakan kapan saja.

Setelah memotong kayu bakar, karena hari sudah sore.

Siang yang berakhir semakin dekat.

"Sudah waktunya Tuan akan pulang"

Aku kembali ke kamarku terburu-buru.

Pekerjaan yang paling penting yang tersisa sekarang.

Aku mengambil sikat yang Tuan beri padaku, dan merapikan buluku.

Hati-hati, dan menyisir dengan halus, aku mengatur teksturnya.

Aku menyisirnya dengan halus, mencampurkan udara.

Aku menggunakan bubuk ajaib yang kubeli dari gaji yang Tuan beri padaku, dan membuat buluku *FuwaFuwa*.

Aku membuat seluruh tubuhku bersih, dan membuatnya *FuwaFuwa*.

Dengan ini, akan baik-baik saja untuk Tuan pulang kapan saja.

"Aku pulang~"

"ー ー!"

Misalnya, jantung berdebar, itu adalah suara yang dikenalnya.

Aku berdiri cepat, dan mengambil napas dalam-dalam.

Tenang, tenang, aku.

Setelah mengambil napas dalam-dalam, aku pergi menuju pintu masuk.

Tuan ada di sana.

"Selamat datang kembali, Tuan"

"Aku pulang, Miu"

Tuan mengatakan itu, dan melebarkan kedua tangannya.

*Dokin*.

Jantungku berdebar cepat lagi. Itu lebih cepat dari sebelumnya.

Seperti biasa, aku mendekati Tuan yang membuat isyarat "Kemarilah, kemari"

"Aku pulang, Miu"

Tuan berkata lagi, memeluk dan *MofuMofu* diriku.

*MofuMofu*, *MofuMofu*.

Ini adalah *MofuMofu* Selamat Datang Kembali.

Sepertinya Tuan yang *MofuMofu* diriku menjadi puas.

Mampu melakukan pekerjaan yang paling penting, aku, diselimuti oleh kebahagiaan murni.


Post a Comment

0 Comments