Arifureta After 1

PAGI HARI DI RUMAH NAGUMO
BAGIAN 1

AN(author’s note/catatan penulis): Terima kasih banyak atas banyak ulasan tentang penyelesaiannya.

Dari sinilah juga, Shirakome akan menikmati diriku sambil mengeluarkan ide liar sedikit demi sedikit, dan itu akan membuatku bahagia jika pembaca bisa terus menemaniku.



" ......Bangun. Bangun, Hajime."

Kesadarannya terbawa oleh suara lembut dan goyangan lembut. Karena kecerahan yang terlihat dari balik kelopak matanya, dia bisa mengatakan bahwa tirainya telah dibuka. Saat itu pagi, dan matahari bersikeras pada kehadirannya.

"......Jangan pedulikan aku. Ayo, maju."

TLN: Di sini, Hajime menggunakan kalimat seperti pahlawan yang akan ditinggalkan sehingga orang lain dapat melarikan diri dengan aman

"......Tak ada gunanya menggunakan kalimat semacam itu. Sarapannya akan jadi dingin. Jadi bangunlah."

Dia menyelipkan dirinya ke tempat tidur seperti cacing dan mencoba melakukan perjalanan ke dunia mimpi, pria yang mencoba melakukan perjalanan ke dunia mimpi dengan suara yang akan hilang kapan saja, adalah putra tertua dari keluarga ini— Nagumo Hajime. Dan kemudian, orang yang membuat senyuman bermasalah pada Hajime semacam itu bahkan saat mereka terus mendesaknya dengan lembut untuk keluar dari tempat tidur, adalah putri vampir tercinta Hajime yang berasal dari dunia lain— Yue.

Yue duduk di samping tempat tidur dan membelai rambut hitam Hajime dengan lembut yang melengkung ke dalam dirinya sendiri. Ujung jarinya yang ramping membelai rambut Hajime, menyisirnya. Dan kemudian, matanya menyipitkan mata sayang dan diam-diam dia membawa bibirnya ke telinga Hajime.

Suara kecil *chuu* terdengar nyaring dan Hajime berkeringat dalam bereaksi. Mungkin menikmati reaksi Hajime, tatapan Yue semakin terbuka dalam kebahagiaan, selanjutnya dia memegangi lubang telinga Hajime ke dalam mulutnya. Hajime sekali lagi beringsut dalam bereaksi. Yue terus menggigit dengan main-main, sementara Hajime berkedut terus dari situ.

Yue memisahkan bibirnya dari telinga Hajime dengan suara *chupa* sebelum dia membuka mulutnya sambil mendesah demam di telinga Hajime.

"......Kalau kau tidak bangun......Hajime akan jadi sarapannya."

"Aku akan bangun."

Ucapan itu sangat bagus, tapi ada orangtuanya di lantai bawah, selain mereka ada juga penumpang dan putrinya. Membuat keributan lengkap dengan suara merintih "aah–" dari pagi akan menjadi masalah dalam berbagai arti. Para tetangga juga akan menjamin untuk melihatnya dengan ekspresi menyeringai dengan mengatakan "astaga". Karena itu, Hajime menyingkirkan futon dengan cepat dan terbangun.

"Selamat pagi, Yue."

"......Nn. Selamat pagi."

Rambut Hajime yang meringkuk di sana-sini dibenarkan oleh Yue dengan menggunakan tangannya sebagai sisir. Sejak pagi suasana keduanya sudah penuh dengan kecerobohan. Rasanya seperti sinar mentari pagi yang menerangi menerobos jendela semakin redup karena kekurangan kedua hal ini dalam kehati-hatian.

Hajime yang sedang mengungkap wajah terbangun yang tak terbayangkan, jika pada saat dia melakukan perjalanan di dunia lain, Tortus, menyipitkan matanya terhadap kekasihnya yang tengah membelai kepalanya di depan matanya. Sementara dia berada di dalamnya, dia juga mengalihkan pandangannya ke sekelilingnya dengan santai.

Di dalam kamae itu, tujuh puluh persen isinya dikuburkan rak buku dan buku-buku dan game yang diletakkan di sana, lalu ada meja dan kursi sandar, PC desktop berkualitas bagus, dan juga lemari di antara rak buku. Sebuah jendela menempel di dinding yang menghadap ke selatan, sebuah tirai biru tua berwarna sama dengan tempat tidur menggantung di atasnya.

(.....Rasanya aku masih merasa bahwa kamar ini 'nostalgia'. Pasti karena pengalaman di sisi lain terlalu kuat. Kalau aku masih merasa seperti ini meski telah pulang ke rumah selama setahun, mungkin diperlukan waktu setengah tahun lagi untuk bisa hidup tanpa merasa tidak ada yang salah.)

Hajime mendesah kecil di dalam hatinya. Lalu, dia mengepalkan tangan kirinya berulang kali seakan memastikannya. Lengan itu tidak bersinar dengan kilau logam yang kusam, kemunculannya seperti lengan manusia normal. Kulitnya elastis dan sedikit warna coklat karena berjemur mirip dengan lengan kanannya.

Selanjutnya, Hajime juga menelusuri mata kanannya dengan lembut dengan ujung jarinya. Di sana, ia tidak merasakan sensasi sebuah tutup mata yang sedang dalam proses menjadi ciri khasnya di Tortus. Jauh dari itu, bahkan tidak ada kilau putih kebiruan yang merupakan ciri kristal dewa. Penampilan mata adalah mata coklat tua yang terlihat seperti mata orang Jepang normal.

"......Nn? Hajime, ada apa? Rasanya tidak nyaman?"

Yue memperhatikan keadaan Hajime. Lalu dia mendekatkan wajahnya sampai ujung hidung mereka hampir tersentuh saat memiringkan kepalanya. Aroma manis yang menggelitik rongga hidung Hajime membuatnya sedikit tersentak saat dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak, tidak ada ketidaknyamanan di lengan dan mataku. Berkat kerja sama Yue dan yang lainnya, kulit dan mata buatan semuanya dalam kondisi sangat baik. Tidak ada yang akan memperhatikannya selama tidak dipindai secara rinci di rumah sakit. Kalau aku harus mengatakannya, mungkin aku merasa tidak nyaman dengan situasi ini dimana tak ada ketidaknyamanan."

"......? Hajime merasa tidak nyaman dengan penampilan tubuhmu?"

"Yeah. Lagi pula, pengalaman di sana terlalu padat. Lengan metalik, mata kristal, dan juga rambut putih, semua itu dulunya aku. Itu sebabnya, daripada menyebut penampilan ini kembali normal, rasanya aku berubah lagi. Nah, akan sangat buruk kalau unknown automail dan mata kristal aneh itu ditemukan di bumi modern ini, jadi apa boleh buat."

Sambil tersenyum masam, Hajime mengetuk tangan kirinya dengan tangan kanannya. Kulit buatan yang menggunakan sihir metamorfosis telah mereproduksi tekstur kulit yang indah, membuat orang yang menyentuhnya tidak dapat merasakan adanya lengan buatan metalik yang tersembunyi di baliknya.

Orang yang melakukan ini adalah Tio. Teknik Tio yang merupakan satu-satunya ahli dalam sihir metamorfosis di antara rekan-rekannya, ditambah dengan bantuan Hajime dan Yue, menciptakan kembali tangan tiruan dan tersamar dengan cerdas sebagai lengan normal dalam penampilan dan tekstur luar.

Selain itu, mata buatan Hajime adalah sesuatu yang dibuat ulang dengan menggunakan sihir ciptaan, sementara warna rambutnya disebabkan oleh sihir regenerasi Kaori yang mengembalikan warna rambutnya sebelumnya.

Tentu saja, bagi Kaori yang tangannya telah sampai ke wilayah intervensi waktu, jika dia menggunakan sihir regenerasi dengan serius maka mungkin saja dia bisa mengembalikan tubuh Hajime yang berubah menjadi tubuh manusia normal. Entah karena kehilangan anggota tubuhnya atau perubahannya karena makan monster, semua itu bisa dikembalikan jika Kaori baru saja mengembalikan tubuh Hajime menuju keadaan semula.

Tapi, Hajime tidak menginginkan hal itu. Sebenarnya, dengan kembali ke Bumi, hal-hal seperti tubuh yang sulit tidak dibutuhkan, tapi entah mengapa rasanya mengubah tubuhnya seperti sebelumnya tidak seperti sudah melakukan perjalanan ke dunia lain. Dan di atas segalanya, dia tidak bisa tumbuh pikun lebih dulu dan meninggalkan Yue yang akan hidup untuk waktu yang lama.

Pada akhirnya memiliki tubuh sekelas monster yang bahkan tidak pasti bahwa ia memiliki rentang hidup sesuai dengan keinginan Hajime sendiri. Omong-omong, kalau mereka menggunakan teknik pembuatan kreasi Yue dari Yue, maka masalah rentang hidup bisa dipecahkan sampai tingkat tertentu sekalipun mereka menggunakan tubuh normal aslinya, jadi Kaori dan yang lainnya juga tidak melihat masalah ini sebagai masalah.

"......Nn. Secara pribadi, tidak ada masalah bagiku karena aku bisa menikmati berbagai Hajime. Sebaliknya aku merasa bahagia."

Yue mengatakan itu dan memberi ciuman di bahu kiri Hajime, mata kanan, dan kepalanya. Setiap tindakan Yue dipenuhi dengan kasih sayang.

Pada hari itu, setelah mereka menetapkan metode pulang ke rumah, sejak hari saat Yue mengusulkan di bawah pohon besar [Hutan Haltina], ekspresi cinta Yue semakin dipoles. Dia tidak pernah terlihat tanpa cincin yang dipasang di jari manis tangan kirinya, dan saat Yue melihat cincin yang serasi yang dipasang di jari manis kiri Hajime, sebuah aura kebahagiaan akan tercerai-berai penuh darinya.

"Omong-omong, bagaimana dengan Yue? Sudahkah kau terbiasa dengan dunia ini?"

"......Nn. Masih banyak hal, yang tidak kutahu, yang tidak kukenal. Ini benar-benar dunia yang berbeda. Ada banyak hal yang luar biasa.......Tapi, ini menyenangkan. Setiap hari sangat menyenangkan seperti membuka jack-in-the-box."

"Begitu ya."

"......Nn. Selain itu, aku akan senang dimana pun kalau itu adalah tempat di mana Hajime berada. Ibu dan Ayah mertua juga sangat baik hati. Mereka menghargaiku seperti putri mereka yang sebenarnya, rasanya sangat bahagia. Di mana-mana di dunia Hajime, penuh dengan kebahagiaan."

"A-Aku mengerti...... entah kenapa, rasanya panas meski masih pagi ya."

Tatapan Hajime yang memakan pukulan cinta lurus berkeliaran. Yue yang mengerti bahwa Hajime sedang malu-malu terkekeh "Nfufu" sambil meringkuk seperti kucing. Tangan Hajime bergerak secara tidak sadar dan membelai lembut rambut Yue yang lembut.

Suasana yang melimpah dengan kandungan gula mulai merajalela sejak pagi hari. Yue menggetarkan bulu matanya yang panjang sambil menutup kelopak matanya secara perlahan, bibirnya yang merah jambu mendorong Hajime. Hajime menyerah dengan mudah saat melihat pose yang jelas membujuknya. Wajahnya mendekati......

"Astaga, Yue-oneechan! Papa masih belum bangun!?"

Orang yang membuka pintu kamar dengan keras sambil menggigil saat masuk dengan gusar adalah seorang gadis berusia lima tahun yang membusungkan dadanya yang rata. Dia adalah anak perempuan Hajime, Myuu. Tapi, kini rambut hijau zamrudnya menjadi pirang zamrud, sementara telinga berbentuk kipasnya yang merupakan ciri khas ras merman telah berubah menjadi telinga manusia kecil dan imut.

Penyebab perubahan itu adalah ilusi yang diciptakan oleh artefak cincin yang tergantung di leher Myuu. Artefak itu sangat bagus sehingga mengejutkan bisa mereproduksi sensasi yang menyentuh sekali pun, meski telinga Myuu tersentuh, orang yang menyentuh tidak akan merasakan tekstur sirip, tapi sensasi telinga manusia. Jadi, penampilan Myuu benar-benar seperti gadis cantik berambut pirang.

Saat Myuu memasuki kamar dengan penuh semangat, dia mengarahkan jarinya ke adegan pagi klise teman masa kecil yang memasuki matanya dan mengangkat suara protes "Aa~~!".

"Geez–, Yue-oneechan! Aku selalu mengatakannya setiap saat! Melakukan hal itu ke Papa sepagi ini adalah nggak-nggak! Kenapa kau tidak menjaga janjimu!"

" ......uu. I-Itu karena Hajime......"

"Menyalahkan orang lain adalah nggak-nggak!"

" ......au. Maafkan aku."

Menuju Myuu yang menunjuk jari telunjuknya ke hidung Yue sambil berkata "Jahat–", Yue hanya bisa menundukkan kepalanya dengan sedih terlepas dari status kakaknya.

Sudah sekitar setahun sejak mereka pindah ke Bumi. Baru-baru ini Myuu yang tumbuh dengan akting sangat tepat dan ketat. Ketika semua onee-chan yang sering menjadi karakter tanpa harapan yang tidak bisa membaca atmosfer saat mereka terjerat dengan Hajime, seperti Yue sekarang, Myuu akan memprotes mereka dengan 'Jahat' seperti ini.

Sebenarnya, agar Myuu bisa terbiasa dengan dunia ini dengan cepat, dan juga karena Myuu yang ingin memiliki pendidikan yang enak, lalu dia masuk ke TK sekitar dua bulan yang lalu, tapi tampaknya di sekolah Myuu menjadi terbangun sebagai 'onee-san' untuk suatu alasan.

Ada faktor bagaimana berdasarkan usianya, dia termasuk dalam kelompok senior di sekolah, tapi ada juga bagaimana dia menumpuk pengalaman yang seharusnya terlalu berat untuk bayi saja. Dia telah diculik, dilelang, melewati padang pasir, berjuang melalui sebuah adegan pembantaian di kastil raja iblis, dan bahkan berpartisipasi dalam pertempuran sengit secara legendaris. Melihat dari sudut pandang Myuu seperti itu, anak-anak seusianya yang terlahir di negara yang damai seperti Jepang, seperti yang diharapkan, dipandang benar-benar muda dan naif.

Berpikir 'Aku harus bersikap pantas dan keras!', Dia meniru kelompok onee-chan yang keterlaluan di sekelilingnya dan ibunya yang penuh dengan kebaikan, seperti dia bertindak terlalu membantu terhadap anak-anak TK lainnya......saat dia menyadari, dia telah menjadi pemimpin sekolah yang terpercaya dan tercinta.

Namun, panggilannya untuk "Tuan-tuan! Dan nyonya-nyonya teman Myuu!" Saat dia sedang berkumpul di TK, atau bagaimana dia berkata "Saat ini adalah saat yang tepat untuk menghancurkan jiwa kita!" Saat mendorong anak yang merasa sedih, atau bagaimana dia menunjukkan seringai yang tak kenal takut saat ada anak kecil yang tampak tidak nyaman, tindakan yang terlihat sedikit tidak seperti anak TK itu mencolok sehingga guru di sana melaporkannya ke kediaman Nagumo......mengenai keadaan Hajime ketika dia menerima kontak dari guru tersebut, katakan saja bahwa dia berguling-guling di lantai pada saat itu juga.

"Sungguh salahku, Myuu. Ayo, aku sudah bangun."

Yue yang memiliki martabat mutlak sebagai istri sah terhadap istri lainnya merasa sangat sedih karena dimarahi oleh Myuu. Hajime menatap sekilas Yue saat merangkak keluar dari futon. Myuu mendengarkan kata-kata Hajime dan mengangguk, dia kemudian menghadapi Hajime dan mengulurkan kedua tangannya.

"Myuu? Ada apa dengan tangan itu?"

"Papa, Myuu ingin digendong."

Meski tadi dia memarahi Yue, tapi tepat setelah itu Myuu menunjukkan permintaan anak manja. Yue tersentak kaget dan mengalihkan tatapannya ke Myuu. Matanya jelas menceritakan ketidakpuasannya "Meski aku dimarahi saat berakting manja......" yang terlihat agak kurang dewasa.

Untuk itu, Myuu berkata,

"Mama bilang, [Saat Yue-san mundur, langsung bertingkah manja(menyerang)], begitu."

"......Aku akan bicara dulu dengan Remia."

Yue terbungkus cahaya emas samar, tepat setelah itu dia menjadi mode dewasa. Dan kemudian, untuk berbicara beberapa kata dengan ibu yang mengajarkan taktik pertarungan wanita kepada seorang anak kecil, Yue diam-diam, tapi dengan cepat, keluar dari kamar.

Dan kemudian, Myuu yang terus memeluknya meminta pelukan mengarahkan tatapan gemetar ke arah Hajime yang ditinggal. Gadis kecil di depan matanya ini terus-menerus menguasai pelajaran dari para senior di sekitarnya. Dari sinilah, seperti apa pertumbuhan yang akan ditunjukkan putri tercinta ini setelah menerima ajaran para wanita yang memiliki satu atau dua kekhasan yang ditanyakan oleh Hajime......

"Papa, gendong aku."

"……Baik"

Dengan ekspresi rumit, Hajime memeluk Myuu yang tengah membuat permintaan lucu sambil menyeringai imut, lalu dia keluar kamar sambil mendengarkan keributan yang terdengar dari bawah.

Hajime yang memasuki ruang tamu di lantai satu dengan salah satu tangannya membawa Myuu menyaksikan adegan Yue meletakkan keluhan terus-menerus pada ibu Remia. Dalam kaitannya dengan Remia, mirip dengan Myuu, dia juga mengekspos telinga manusia dan rambut pirang zamrud, sekarang dia menunjukkan senyuman "ara ara, ufufu" yang biasa saat menghindari keluhan Yue dengan penuh semangat— seperti itu rupanya, tapi pipinya memerah.

Dengan mode dewasa Yue sebagai lawannya, seperti yang diharapkan bahkan janda profesional pun akan mendapati dirinya berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Meskipun mereka memiliki jenis kelamin yang sama, namun saat ditatap oleh Yue yang dewasa secara tetap dari jarak yang sangat dekat akan membuat siapa pun tidak dapat tenang. Yue dewasa-sama, sungguh mengerikan.

"Ah, akhirnya kau bangun Hajime-san."

"Fumu, karena kupikir mungkin Yue bertanggung jawab untuk seni membangunkan yang tidak ada gunanya."

Shea yang sedang membantu persiapan sarapan mengatakan hal seperti itu dengan wajah jengkel sambil memberi salam pagi, dan Tio yang sedang menonton berita pagi di ruang tamu melihat ke belakang sambil juga menyapanya.

Tidak ada perubahan penampilan Tio, sementara telinga kelinci Shea juga disembunyikan dengan artefak seperti Myuu dan Remia. Saat ini rambut birunya yang lurus dan samar menggunakan dasi rambut yang terletak di lehernya dan seikat rambut digantung ke depan.

"Astaga, Shea-chan dan juga Tio-chan, kalian berdua mengatakan hal begitu, tapi kalau kalian berdua yang membangunkan Hajime bukankah kalian berdua juga menyelam?"

"Tentu saja, Kaa-sama."

"Tentu saja, Hahaue-dono"

Membawa sarapan dari dapur......bukannya bagaimana dia muncul, orang yang muncul dari kamar kecil seolah mengatakan bahwa dia baru saja terbangun, adalah ibu Hajime, Nagumo Sumire. Sumire adalah seorang seniman shoujo manga yang terkenal, jadi ada banyak waktu dimana dia tinggal sampai larut malam di tempat kerjanya, dia sangat lemah di pagi hari. Karena itu, di kediaman Nagumo tidak ada kebiasaan rutin sarapan pagi tapi......

Di sana, Shea yang bertugas memasak sementara di Tortus dan Remia yang merupakan seorang ibu dengan seorang anak ikut. Hajime membawa pulang Yue dan yang lainnya dari dunia lain, dan tak lama kemudian gadis-gadis itu menjadi pekerja penumpang, dapur menjadi dipercayakan kepada mereka berdua.

"Semuanya, selamat pagi. Astagaaa, bagus sekali kalau rumah cerah terus mulai pagi. Setelah setahun pun berlalu, hatiku masih menari setiap kali aku melihat ini. Dasar anak sialan, beraninya kau pulang ke rumah setelah menjadi pria hebat! Sungguh terima kasih banyak–"

"Kau penuh energi pagi-pagi begini ya, Tou-san. Dan kemudian, jangan nyengir seperti itu sambil melihat mereka. Kau akan dipukul terbang tahu.........oleh Kaa-san."

Pria paruh baya berambut pendek dengan perawakan tinggi yang telah terus-menerus dalam keadaan 'Saat ini, aku sangat tergerak!' Sejak setahun yang lalu, merupakan pilar utama kediaman Nagumo, presiden perusahaan yang mengelola perusahaan game, Nagumo Shuu.

Dia yang merupakan otaku murni sepertinya sangat terharu setiap hari karena menyaksikan Yue dan yang lainnya sepertinya keluar dari 2D. Dan kemungkinan besar, dipanggil sebagai "Otou-sama" oleh gadis-gadis cantik dan wanita juga sangat terkait dengan itu.

Shuu tertawa dalam suasana hati yang baik karena dikelilingi oleh menantu perempuan, Sumire sedang linglung, dan Hajime sedang menggunakan gaya rambut Myuu saat sarapan berbaris di meja makan.

Omong-omong, penghasilan tahunan Shuu dan Sumire jauh melampaui penghasilan gaji rata-rata, jadi kediaman Nagumo cukup besar. Jadi, meski keluarga mereka meningkat tiba-tiba, rumah itu tidak terasa sempit saat mereka semua pun tinggal di seatap.

Meski, karena tiba-tiba kenaikan jumlah penghuni, sekarang renovasi rumah tengah berlangsung, setelah beberapa bulan berlalu rumah pasti akan selesai dibangun dengan indah dua kali lipat dari ukuran sebelumnya yang akan diperhatikan tetangga.

Selain itu, mengenai urusan administrasi Yue dan yang lainnya seperti pendaftaran penduduk mereka dan sejenisnya, Hajime telah menyelinap masuk ke kantor pemerintah dan selesai menempa dokumen-dokumen tersebut. Demi ketenangan pikiran mereka, Yue bahkan menggunakan sihir jiwanya kepada para pekerja pemerintah untuk menanamkan saran kepada mereka sehingga tidak akan ada masalah. Itu adalah kerja keras karena ada banyak dokumen yang perlu dimasukkan segera, misalnya paspor dan kertas pengenal dan sebagainya, tapi setidaknya tidak boleh ada orang yang bisa menemukan sesuatu yang tidak wajar dengan keberadaan mereka di Jepang.

Bahkan misalnya yang mereka temukan, mereka bisa menggunakan sihir jiwa untuk mengatasinya setiap saat, mereka juga berencana untuk meninggalkan bukti keberadaan mereka secara perlahan di pemerintahan asing juga. Pejabat pemerintah dunia akan ditentang oleh sihir zaman dewa!

"Yup, Shea-chan, Remia-chan, hari ini makanannya juga enak. Sebelum ini aku berpikir bahwa memasukkan makanan ke perut tepat mulai pagi hari, apakah itu semacam penyiksaan huh? Begitu......tapi kalau begini, aku bisa makan tidak peduli berapa banyak."

"Aku mengerti maksudmu. Hajime, Tou-san bahagia. Anakku menjadi bajingan harem saat kembali. Tidak ada yang bisa kuajarkan lagi seperti ini."

"Tou-san, aku tidak mengerti apakah kau memujiku atau berbicara buruk padaku dari kata-katamu, tapi aku tidak pernah menerima pelajaran atau apa pun tentang menjadi bajingan harem sama sekali."

Sumire mengirim pujian berlebihan kepada Shea dan Remia secara berlebihan, sementara Shuu mengirim kata-kata Hajime dengan sikap merendahkan, mendengar bahwa Hajime membalas dengan keadaan jengkel. Untuk itu, Shuu membuka mulutnya dengan suasana yang menyebalkan seolah mengatakan "Astaga, yareyare daze".

"Apa katamu? Bukankah aku telah memukuli jiwa seorang otaku ke dalam dirimu karena kau memiliki kesadaran akan lingkungan sekitarmu? Dengan kata lain, itu juga aku memukuli jiwa harem padamu. Alasan kau bisa membuat harem di dunia lain, justru karena itu. Bagaimana? Bisakah kau merasakan rasa syukur pada Otou-sama-mu di dalam hatimu sekarang?"

"Kupikir aku sudah bicara denganmu tentang pengalamanku di dunia lain, tapi di mana jiwa otaku terbukti berguna di sana—"

Shuu dan Sumire telah mendengarkan semua pengalaman Hajime di dunia lain. Kira-kira berapa banyak usaha yang diperlukan untuk memulihkan penampilan normalnya, tentang bagaimana lengan dan matanya yang buatan, tentang bagaimana tatapannya berubah tajam sekarang, dan terutama tentang bagaimana atmosfernya sekarang sama sekali berbeda dari sebelumnya, Hajime mengatakan semua itu. secara pribadi tanpa kepalsuan atau manipulasi, atau dia bahkan mencoba melakukan itu.

Dengan kata lain, Shuu dan Sumire seharusnya tahu tentang urutan kejadian pengalaman besar putra mereka mulai dari pengalamannya di jurang, meskipun Shuu sekarang menyatakan bahwa pengetahuan otaku berguna dalam pengalaman itu, mendengar itu Hajime sedikit tidak dapat menerimanya

Jadi, Hajime biasanya keberatan dengan Shuu, tapi Shuu dan Sumire segera menyeringai lebar sambil memotong kata-kata Hajime.

"[Tuan dan nyonya–, kalian semua pejuang–]"

"—"

"[Saat ini juga, inilah saatnya untuk menghancurkan jiwamu–]"

"!!"

"[Kalau kau bilang bahwa kau akan menghalangiku, aku akan membunuhmu.]"

"!?"

"[Aku akan melindungi Yue, dan Yue akan melindungiku. Dengan itu kita—]"

"Aku sudah mengerti–! Otou-sama, terima kasih banyak! Itu sebabnya, hentikan—"

Hajime bergoyang saat meminta mereka untuk berhenti dengan suara yang terdengar seperti jeritan. Menuju anak lelaki mereka yang menanggung banyak rasa malu, ayah dan ibu menghadapi serangan mengejar tanpa ampun.

"Oi oi, ada apa dengan Hajime? Apa kau merasa malu? Kau keren, tahu? Dalam kehidupan nyata, hampir tidak ada kesempatan untuk mengatakan jenis pidato itu, tahu? Ketika Tou-san melihat rekaman gambar yang ditunjukkan Tio-san padaku, hatiku gemetar keras. Oh man, itu benar-benar chuu yang menakjubkan— uhuk–, benar-benar kepahlawanan yang menakjubkan, tahu?"

"Ya, sungguh. Tidak hanya untuk pasangan gadis, tapi kau pun mengatakan [dia adalah wanitaku] ke orang tua gadis itu, ketika aku melihat bahwa aku berpikir, hanya dari galgame karakter penakluk ini berasal. Sungguh……"

Setelah melirik Hajime yang sedang bergetar saat memegang sumpitnya, Shuu dan Sumire berhenti dengan waktu yang luar biasa sebelum melanjutkan keharmonisan yang luar biasa.

""Hajime-san, itu benar-benar hebat –ssu. Sungguh, terima kasih banyak—!""

"Kalian berdua berisik–. Jangan main-main, berhentilah mengejekku menggunakan bahan itu–"

Shuu dan Sumire tahu tentang kejadian di dunia lain tidak hanya dari cerita Hajime. Sementara merahasiakannya dari Hajime, Tio menggunakan sihir regenerasi untuk meninggalkan citra rekaman dari setiap ingatan— tentu saja kejadian di jurang dimasukkan, selain itu, saat Hajime menerima Shea, saat Hajime berbicara dengan tegas pada kakek Tio. Adol, dan bahkan pidato Hajime dengan teman-teman sekelasnya di kastil raja iblis, dan sebagainya— dan menunjukkannya pada Shuu dan Sumire. Sejak saat itu, di setiap kesempatan, Shuu dan Sumire akan memuji Hajime "Seperti yang diharapkan dari anak kami–!" dengan menggoda bercampur di dalamnya untuk main-main dengan Hajime.

Sudut mata Hajime terangkat kencang dan dengan brutal menekan Tio dalam ledakan kemarahan. Dengan batuk, Tio tersedak di tengah menyeruput sup miso-nya. Sup miso menetes dari hidungnya sementara napasnya mulai terasa kasar 'haa haa'.

"S-Seperti yang diharapkan dari orangtua Hajime-san. Baru-baru ini aku terbiasa, tapi seperti yang kuduga, melihat sosok Hajime-san yang bermain-main, perasaan tidak enak yang kudapatkan bukan setengah matang."

"......Nn. Tapi, Hajime yang ditindas itu......juga bagus."

"Ara ara, Yue-san. Belakangan ini, rasanya seperti kalau itu tentang Hajime-san maka semuanya baik untukmu. Fufu, Myuu juga harus bekerja keras seperti ini. Juga Tio-san, ini meja makan, tahu? Tolong jangan bilang haa haa sambil meneteskan ingus seperti itu, makan makananmu dengan benar. Sekarang wajahmu terlihat cukup "melebihi batas usia" tahu?"

Shea tersenyum masam ke arah pertukaran antara Hajime dan orangtuanya, sementara pipi Yue memerah karena suatu alasan, Tio akan 'haa haa', dan Remia akan tersenyum 'ara, ufufu'. Ini adalah hari-hari biasa kediaman Nagumo belakangna ini.

Tepat saat Hajime akan tersandung dari kekacauan itu, Shuu dan Sumire mundur dengan mudah dan berkonsentrasi pada sarapan mereka seakan tidak ada yang terjadi. Hajime yang gemetar karena kehilangan target kemarahannya kemudian dihibur Yue dan yang lainnya sama-sama.

Dengan sekilas pandang pada putra mereka yang diurus oleh wanita dan gadis-gadis cantik, Shuu dan Sumire saling berhadapan dan ungkapan mereka menjadi senyuman.

"Meski begitu, saat Hajime tiba-tiba kembali ke rumah, dan selain itu dia juga mengenalkan Yue dan yang lainnya, sungguh sangat mengejutkan ya."

"Kau benar. Baginya untuk benar-benar pergi ke dunia lain dan kembali ke rumah membawa harem, itu adalah sesuatu yang tak pernah kuimpikan."

Sambil bertukar kata dengan bisikan kecil, keduanya teringat saat Hajime pulang.



AN: Terima kasih banyak telah membaca ini setiap saat.

Terima kasih juga atas pemikiran, opini, dan laporan tentang kesalahan ejaan dan kata-kata yang hilang.

Untuk saat ini, aku sedang berpikir untuk menulis sedikit tentang kisah pulang ke rumah.

Setelah semua ada permintaan yang cukup besar dan juga berharap untuk cerita hari ini (lol)

Shirakome sendiri membengkak dengan ide liar.

Selanjutnya menjadi kisah Hajime kembali ke rumahnya dan bersatu kembali dengan Shuu dan Sumire.

Kupikir kemungkinan besar bisa diposkan pada pukul 6 sore hari Sabtu minggu depan.

Tolong jaga aku dari sini juga

Post a Comment

0 Comments